Libatkan Tripartit, Ketua Bidang Ekonomi FSP Kerah Biru Marta Uli Emmelia Apresiasi ILO dan Dirjen PHI/JSTK yang Telah Menggelar Lokakarya di Probolinggo

  • Bagikan

Probolinggo -International Labour Organization (ILO) berkantor di Jakarta bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja melakukan Lokakarya yang melibatkan unsur Tripartit (Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja/Buruh) di Kabupaten Probolinggo, Selasa 16 Juli 2024.

Dalam presentasinya, Early Dewi Nuriana (Project Officer of Care Economy ILO) dengan tajuk Berinvestasi pada Kebijakan dan Layanan Perawatan yang lebih setara gender di dunia kerja.

Menjelaskan, bahwa tugas/pekerjaan perawatan (care work) merupakan kegiatan layanan dan barang untuk pemenuhan kesejahteraan fisik, sehingga psikologis, sosial individu, dapat optimal, berkemampuan, nyaman dan aman.

Dalam pemaparannya, Early menjelaskan bahwa Ekonomi Perawatan dapat secara langsung (mendampingi makan, bermain, belajar,memberi makanan, minum, obat) dan secara tidak langsung (membersihkan rumah, membuat makanan, mencuci  baju, mengambil air, dll).

Selanjutnya kegiatan tersebut dapat tidak  berbayar (seperti kegiatan di rumah tangga) ; maupun  berbayar (PRT /pekerja perawatan/guru PAUD, penjaga lansia/homecare/pendamping anak kebutuhan khusus, pendamping komunitas), pekerja perawatan di non sektor perawatan (petugas kebersihan/P3K di perusahaan).

Dalam tujuan menciptakan kerja layak (decent work) dalam care economy, ILO telah merumuskan kerangka 5R yakni :

RECOGNIZE. Mengakui tugas-tugas pengasuhan dan perawatan, baik langsung dan tidak langsung, berbayar dan yang tidak berbayar, sebagai aktivitas yang memiliki nilai produktif untuk mencapai kesejahteraan psikologis, fisik, dan sosial bagi semua anggota keluarga,dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa,lansia serta mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

REDUCE. Mengurangi beban ganda perempuan dalam melakukan tugas pengasuhan dan perawatan melalui pelibatan setara dari pasangan, laki-laki, atau pihak-pihak terkait lainnya.

REDISTRIBUTION. Mendistribusi ulang beban ganda perempuan kepada pasangan, anggota keluarga,pekerjaan bidang perawatan, perusahaan dan negara untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja perempuan

REWARD. Memberikan pengahargaan yang layak kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi pada peran dan tugas perawatan yang meningkatkan produktivitas bagi perempuan yang bekerja dan kualitas hidup pekerja bidang perawatan

SIMAK JUGA :  Gubernur Sumbar Ajak Gubernur Se-Indonesia, Minta Pemerintah Pusat Turunkan Harga Tiket Pesawat

REPRESENTATION. Keterwakilan suara perempuan dalam menyusun kebijakan dan layanan perawatan serta keterwakilan suara pekerja yang telah berkontribusi pada peran dan aktivitas perawatan

Salah satu kemajuan dalam care economy di Indonesia adalah dengan diterbitkannya Peta Jalan Ekonomi Perawatan 2025-2045, yang disusun oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Bapenas.

Peta jalan yang mencakup diantaranya : daycare untuk anak, long term care untuk lansia, Jasa layanan inklusif untuk penyandang disabilitas dan kelompok rentan, Perlindungan Maternity, Paternity leave (tanpa ayah), Pengakuan Dan Perlindungan terhadap peduli Pekerja, jaminan sosial dan ekonomi perawatan.

Early berharap melalui kegiatan Lokakarya yang dihadiri serikat pekerja/buruh di Kabupaten Probolinggo, asosiasi pengusaha, para pendidik PAUD, dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, peluang care economy dapat ditangkap menjadi suatu peluang dalam meningkatkan ekonomi kedepan.

Terpisah Ketua Bidang Ekonomi FSP Kerah Biru, Marta Uli Emmelia memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana Lokakarya tersebut, karena telah melibatkan Tripartit.

“Semoga kegiatan seperti ini tetap berlanjut dan bisa diadakan di setiap daerah,” ulasnya singkat

 (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *