Tan Malaka Institute : PDIP akan Rajai Pilkada 2024

  • Bagikan

HARIANINDONESIA.ID – Tan Malaka Institute memberi analisis tentang calon dari PDI Perjuangan yang akan menang di Pilkada 2024 di pulau Sumatra dan Jawa.

Menurut pendiri Tan Malaka Institue, Ben Ibratama Tanur dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Minggu 1 September 2024, calon yang yang diusung PDI Perjuangan di provinsi Sumatra Utara, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menang.

Sumatera Utara

Menurut Ben, di Sumatra Utara, Edy Rahmayadi-Hasan Basri yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, Partai Buruh, PKN, Partai Ummat, dan Partai Gelora akan menang melawan Bobby Nasution-Surya yang diusung Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP.

Edy Rahmayadi yang petahana, kata Ben, memiliki jaringan dan pengaruh lebih besar dibanding Bobby Nasution yang biasa saja prestasinya selama menjadi Wali Kota Medan lima tahun terakhir ini.

“Apalagi Pak Edy Rahamayadi ini seorang pensiunan tentara yang menguasai teritorial juga karena pernah menjadi Pangdam Bukit Barisan.”

Riau

Lalu Pilkada Riau 2024, kata Ben, juga akan dimenangkan calon usungan PDI Perjuangan yaitu Abdul Wahid-SF Hariyanto.

Abdul Wahid yang diusung PDI Perjuangan, PKB, dan Nasdem, kata Ben, diprediksi akan memenangi pertarungan karena ada ustaz Abdul Somad di barisannya.

Abdul Somad, kata Ben, adalah figur sangat kuat dan sangat berpengaruh di Riau. Setiap arahan Abdul Somad akan banyak diikuti oleh anggota masyarakat setempat.

“Dan, Abdul Wahid akan banyak memperoleh suara dari pengaruh Abdul Somad,” kata Ben.

Lampung

Di Pilkada Lampung 2024, kata Ben, calon usungan PDI Perjuangan Arinal Djunaidi-Sutono diperkirakan juga akan menang melawan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela.

Menurut Ben, Arinal yang petahana dan kader Partai Golkar ini memiliki pengaruh kuat di basis pemilihnya. Ditambah lagi dukungan dari basis PDI Perjuangan akan menjadikan Arinal mengungguli lawannya.

“Arinal ini akan memperoleh banyak simpati karena dibuang oleh partainya Golkar dan diselamatkan PDI Perjuangan,” kata Ben.

Banten

Di Banten, ujar Ben, calon usungan PDI Perjuangan juga akan menang lebih mudah di Pilkada 2024 ini karena Airin Rachmi Diany adalah keluarga besar Ratu Atut yang menjadi “penguasa” di daerah itu.

“Sulit untuk mendongkel anggota keluarga Ratu Atut dari pusat kekuasaan di wilayah Banten,” kata Ben.

Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi yang awalnya diusung oleh hanya PDI Perjuangan, namun kemudian memperoleh dukungan dari Golkar yang berbalik arah.

Menurutnya, Airin dan Ade, selain memiliki pengaruh ketokohan yang kuat, mereka juga didukung oleh mesin politik yang kuat seperti PDI Perjuangan dan Golkar. “Mereka akan menang mudah,” kata Ben.

Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno Si Doel Anak Betawi, menurut Ben, akan memenangi kompetisi meskipun dengan selisih tipis melawan pesaing mereka, khususnya Ridwan Kamil-Suwono.

SIMAK JUGA :  Nasib Ribuan Karyawan Unilever di Ujung Tanduk: PHK Besar-Besaran!

Menurut Ben, Pramono Anung-Rano Karno selain akan meraih dukungan yang solid dari pemilih PDI Perjuangan, juga akan memperoleh dukungan dari kalangan etnis Jawa dan Betawi yang jumlahnya dominan di Jakarta.

Pramono akan menarik dukungan dari kalangan perantau dari Jawa, sedangkan Rano Karno sangat populer di kalangan etnis Betawi.

Julukan Rano Karno sebagai Si Doel Anak Betawi dalam sinema elektronik di televisi sudah merepresentasikan bahwa ia adalah putra betawi.

“Apalagi bekalangan ini, Rano cenderung akrab juga dengan Anies Baswedan yang awalnya akan menjadi pasangannya di Pilkada Jakarta,” kata Ben.

Kedekatannya dengan Anies Baswedan, kata Ben, akan menguntungkan Rano Karno dalam menarik suara kelompok pendukung Anies yang kecewa dengan rezim penguasa Republik ini.

Jawa Tengah

Di Jawa Tengah, calon yang diusung PDI Perjuangan Andika Perkasa-Hendar Prihadi, menurut Ben, akan menang melawan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

“Pak Andika sebagai mantan panglima TNI punya pengaruh dan jaringan lebih kuat dibanding Pak Ahmad Luthfi,” kata Ben.

Jaringan ini, kata Ben, akan turut membantu kinerja mesin politik pendukungnya di lapangan.

Begitu juga kekuatan dari Hendar Prihadi yang mantan wali kota Semarang dua periode juga sangat membantu dalam menjaring suara di Kota Semarang dan sekitarnya.

Jawa Tengah yang menjadi kandang Banteng PDI Perjuangan juga akan memberi faktor kuat dalam membantu Andika-Hendar dalam memenangkan pertarungan.

Jawa Timur

Di Jawa Timur, Tri Rismaharini-Gus Hans, menurut Ben, juga akan menang karena mereka diuntungkan oleh terbelahnya suara pendukung NU antara mendukung petahana Khofifah dan Luluk Nur Hamidah yang diusung PKB.

Suara mataraman di kawasan selatan dan tengah Jawa Timur, kata Ben, diperkirakan akan lebih banyak memberi suara kepada Risma, sedangkan suara di daerah tapal kuda dan basis NU yang lain akan dibagi antara Khofifah dan Luluk.

“Suara kelompok nasionalis bisa diambil Bu Risma, sedangkan suara kelompok NU akan dibagi antara Khofifah dan Luluk,” ungkap Ben.

Secara prestasi, kata Ben, figur Risma juga lebih menonjol dibanding Khoffah dan Luluk. Risma adalah tokoh pekerja keras dengan segudang prestasi sewaktu dua perioe menjadi wali koat Surabaya.

Selama menjadi Menteri Sosial, katanya, Risma juga dikenal pekerja keras. Hampir semua pelosok Nusnatara apalagi yang rawan bencana sudah ia datangi.

Selain itu, kata Ben, keberadaan wakil Risma, Gus Hans adalah tokoh muda NU yang akan banyak membantu meraup suara dari anggota NU.

“Apalagi, Gus Hans ini pernah jadi juru bicara Khofihah-Emil sewaktu berkampanye,” kata Ben.

Source : ORBITINDONESIA.COM
Penulis : Krista Riyanto

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *