DIREKTUR Hotel Balairung Buchari Bachter sedang menyampaikan laporan pertanggungjawaban di depan para pemegang saham saat RUPSLB Hotel Balairung Jakarta, Senin (23/10/2023). (Foto : Humas Hotel Balairung)
JAKARTA, HARIANINDONESIA.ID –
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Hotel Balairung Jakarta menyetujui pengelolaan hotel dengan pola kerjasama operasi (KSO) dengan pihak ketiga yang merupakan operator hotel terkemuka di Indonesia.
“Tujuannya supaya pengelolaan hotel menjadi lebih profesional dan sekaligus memberikan kepuasaan bagi pelanggan yang mendapatkan pelayanan standar hotel bintang tiga,” papar Direktur Hotel Balairung Buchari Bachter kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/10/2023).
Sampai saat ini, kata Buchari sudah terdapat sejumlah calon investor yang telah mengajukan minat untuk pengelolaan Hotel Balairung. Mereka juga telah mengajukan proposal bisnis kepada pihak hotel.
Sejumlah calon pengelola itu adalah, Hotel Horison Grup, Hotel Bidakara Grup, Hotel Pelangi Grup, Hotel Kalimaya Grup dan Hotel Arizona Grup, Hotel Pangeran, Hotel Rocky dan sejumlah Hotel lainnya.
Proposal calon investor ini nantinya akan dibahas oleh sebuah tim, untuk kemudian diajukan kepada DPRD Sumbar untuk diseleksi mana yang lebih layak dan memenuhi persyaratan, untuk kemudian ditetapkan oleh Gubernur Sumbar sebagai pengelola Hotel Balairung yang baru.
Dengan disepakatinya keputusan pengelolaan Hotel Balairung kepada pihak ketiga ini maka secara otomatis usulan menjadikan Hotel Balairung sebagai mess dan UPTD Penjualan Hotel Balairung urung.
Menurut Buchari, konsep kerjasama operasi Hotel Balairung dengan pihak ketiga ini jauh lebih menguntungkan bagi para pemegang saham. Antara lain, pengelolaan hotel berupa pelayanan, sarana dan Sumberdaya Manusia (SDM) Terstandarisasi, kontribusi pendapatan dan bagi hasil serta kontribusi PAD lebih terukur, memiliki branding yang kuat, dan PT BCS sendiri bisa lebih leluasa mengembangkan jaringan bisnisnya.
Selain itu, kata Ketua Kadin Sumbar ini, dengan kerjasama operasi ini pihak Hotel Balairung juga bakal mendapatkan suntikan dana segar dari pihak investor yang bisa dipakai untuk memperbaiki fasilitas hotel, termasuk kamar.
Menurut Buchari kerjasama operasi ini merupakan rekomendasi dari tim Balitbang Pemprop Sumbar atas temuan BPK RI terhadap Hotel Balairung.
Kinerja Hotel Balairung selama tiga tahun terakhir, 2020-2023 relatif membaik. Pada tahun 2021 realisasi pendapatan mencapai Rp12,8 miliar atau meningkat sebesar 29 persen dari realisasi pendapatan tahun 2020 sebesar Rp10,1 miliar.
“Peningkatan pendapatan didorong oleh tiga kegiatan besar yakni program repatriasi PPLN, akomodasi nakes RS Dharmais dan peningkatan kegiatan pernikahan. Sementara tingkat hunian mencapai 57 persen,” ujar Buchari.
Dibanding hotel sekelas di Jakarta, pertumbuhan pendapatan Hotel Balairung pada tahun 2021 sangat baik. Sebab saat itu sedang masa Covid -19.
Pada tahun tahun 2022 pendapatan Hotel Balairung naik lagi menjadi Rp15,5 miliar atau tumbuh sekitar 20,9 persen dibandingkan income tahun 2022 sebesar Rp12,8 miliar, dengan tingkat hunian rerata 53 persen.
Sampai semester II tahun 2023 ini realisasi pendapatan Hotel Balairung baru mencapai Rp5,9 miliar dari target Rp7,5 miliar, dengan tingkat hunian rata rata 45 persen.
“Kami berharap kinerja keuangan dan hunian hotel pada tahun selanjutnya akan bisa menjadi lebih baik setelah ditetapkan pihak ketiga yang akan mengelola Hotel Balairung,” demikian penjelas Buchari. (*)
Awaluddin Awe