Capres Anis Baswedan dan Ali Mukhni, Caleg DPPRI Nasdem dari Dapil II Sumbar berfoto berdua, sesaat Ali Mukhni tiba di Pondok Anis, kawasan Lebak Bulus, Jakarta. (Foto : kiriman)
JAKARTA (Harianindonesia.id) – Calon Legislatif DPRRI Dapil II Sumbar Ali Mukhini yang juga mantan Bupati Padang Pariaman dua periode bertemu dengan Calon Presiden dari koalisi perubahan Anis Baswedan.
Ali Mukhni bertandang ke Pondok Anies, Rabu (2/8/2023) ditemani sejumlah aktifis muda asal Pariaman. Ali Mukhni dan Anies adalah dua sahabat lama yang terputus komunikasi sejak Ali Mukhni tidak lagi menjabat bupati.
“Tetapi kemarin, (Rabu, red), kami bertemu lagi. Melepas kangen setelah sekian lama tidak bertemu. Pak Anis bercanda, saya Capres dan pak Ali Caleg. Kami kemudian tertawa berdua,” papar Ali Mukhni menceritakan kembali pertemuannya dengan Capres Anies Baswedan kepada wartawan di salah satu hotel di Jakarta, Rabu malam.
Kedatangan Ali Mukhni di kediaman pribadi Anis Baswedan di Lebak Bulus sudah ditunggu Anis sejak siang. Sebab keduanya memang sudah membuat janji akan bertemu.
Ali Mukhni datang memakai baju Caleg Nasdem, dan memakai kupiah. Sementara Anis Baswedan memakai baju batik berwarna coklat tua. Keduanya sempat berfoto berdua, sebelum memulai pembicaraan.
Kata Ali Mukhni, dirinya sengaja meminta bertemu dengan Anis Baswedan, untuk melaporkan pencalegannya untuk DPRRI dari Dapil II Sumbar. Selain itu, Ali juga menyampaikan dukungannya terhadap pencapresan Anis.
Sebelumnya, Ali Mukhni sempat bergabung dengan partai besutan Haritanoe, Perindo. Bahkan Ali Mukhni sudah diSKkan menjadi Ketua Sumbar. Ali sendiri juga dikabarkan akan maju menjadi Caleg DPRRI dari Partai Perindo.
Tetapi tiba tiba saja publik Sumbar dikagetkan dengan berita Ali Mukhni keluar dari Perindo dan bergabung dengan partai Nasdem.
Anis menerima kunjungan Ali Mukhni dengan ramah dan banyak tertawa. Dalam satu kesempatan Anis menyebut pemilih Minang memiliki soliditas yang tinggi.
“Dan setahu saya, pemilih dari orang Minang lebih banyak di perantauan. Dimana mana mereka ada,” kata Anis.
Ali Mukhni menyebutkan bahwa dirinya juga menyampaikan kepada Anis bahwa dirinya juga akan membantu menyosialisasikan pencapresan Anis kepada masyarakat Padang Pariaman baik yang berada di ranah mau pun di rantau.
“InsyaAllah bapak Presiden, saya anggota DPRRI asal Sumbar,” canda Ali Mukhni, yang disambut Anis dengan tawa khasnya.
Anis juga berpesan kepada Ali Mukhni untuk sungguh sungguh berjuang memenangkan Nasdem di Dapil II Sumbar dan juga membantu memenangkan dirinya di Sumbar.
Tiga Periode
Karir Ali Mukhni sebagai politisi memang cukup mencengangkan banyak orang. Awalnya Ali Mukhni menjadi Wakil bupati Almarhum Muslim Kasim. Dia berasal dari kecamatan Kampung Dalam dan Muslim Kasim dari Pakandangan, Padang Pariaman.
Setelah itu Ali Mukhni berturut turut memenangkan Pilbup Padang Pariaman, terakhir berhasil memborong partai, dan hanya menyisakan jatah satu pasang lawan, yang kemudian disebut sebagai paslon boneka Ali Mukhni.
Ali Mukhni sempat kalah dalam Pilgub Sumbar tahun 2019, saat maju menjadi Cawagub bersama Mulyadi Demokrat. Saat itu, Mulyadi sepekan menjelang pemilihan dilaporkan ke polisi terkait kasus. Sehingga perolehan suara mereka anjlok sampai hanya mendapatkan 600 ribu suara.
Padahal, jauh sebelumnya, berdasarkan survey pasangan Mulyadi dan Ali Mukhni diprediksi menang 46 persen dari tiga pasangan lainnya, yakni Nasrul Abit (kini, almarhum) yang berpasangan dengan Indra Catri (bupati Agam), Fakhrizal – Genius Umar dan Mahyeldi – Audy. Ternyata yang menang adalah Mahyeldi dan Audy.
Sebuah sumber menyebutkan, sisa perolehan suara 600ribu pada Pilgub itu sebagian besar merupakan suara pemilih Ali Mukhni, yang tetap bertahan meskipun Mulyadi digempur kasus hukum.
Sampai saat ini nama Mulyadi belum sempat muncul lagi disebut sebut bakal maju jadi calon gubernur pada Pilgub 2024. Demikian juga Fakhrizal, kini lebih memilih jadi Caleg DPRRI PDIP dari Dapil I. Sementara Indra Catri dikabarkan maju jadi Caleg DPRD Sumbar. Selain itu, Genius Umar sempat digadang gadang akan maju jadi Cawagub DKI Jakarta, kini sudah senyap kembali.
Spekulasi berkembang bahwa Pilgub Sumbar 2024 bakal kekurangan tokoh. Ada guyonan, dominasi Pks sebagai pemenang Pilgub Sumbar tiga periode berturut turut menjadi kabar pertakut bagi Cagub lain untuk maju. Padahal, perolehan suara Pks sendiri dalam setiap pileg tidak pernah tingggi. Tetapi mereka memang selalu diuntungkan dalam setiap kali pilgub. (*)
Awaluddin Awe