Diskusi SATUPENA, Satrio Arismunandar: Festival Ubud Bisa Dorong Kolaborasi Kreatif Penulis, Seniman

  • Bagikan
Satrio Arismunandar.

HARIANINDONESIA.ID – Festival penulis seperti Ubud Writers & Readers Festival bisa mendorong lahirnya kolaborasi kreatif antara penulis, seniman, dan profesi lainnya.

Hal itu disampaikan Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar menanggapi tema diskusi tentang Ubud Writers & Readers Festival, di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2024 malam yang diselenggarakan Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan narasumber Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur Ubud Writers & Readers Festival (UWRF).

Satrio mengungkapkan, kolaborasi kreatif dapat menghasilkan proyek-proyek baru, baik di bidang penulisan, penerbitan, maupun media lain.

Menurut Satrio, hal penting dari festival penulis adalah munculnya peluang jaringan (networking).

UWRF memberi kesempatan bagi penulis untuk bertemu dengan rekan sejawat, editor, penerbit, serta agen literatur dari berbagai negara.

“Ini memungkinkan para penulis untuk membangun koneksi penting, yang dapat mendukung karier menulis mereka,” ujarnya.

“Selain itu, penulis juga dapat bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan penulis lain, baik lokal maupun internasional, sehingga memperluas wawasan mereka tentang dunia sastra global,” tambah Satrio.

Satrio menambahkan, UWRF, sebagai festival sastra internasional yang diadakan di Bali, menjadi tempat di mana penulis dari berbagai latar belakang budaya dan negara dapat berbagi pengalaman dan perspektif.

“Hal ini membantu memperkaya pemahaman penulis tentang isu-isu global, keberagaman, dan humanisme dalam sastra,” tutur Satrio.

Selain itu, kata Satrio, penulis lokal juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan penulis dari berbagai negara. Hal ini dapat memperluas perspektif mereka tentang literatur internasional.

Satrio mencermati, banyak sesi di UWRF yang membahas isu-isu penting seperti hak asasi manusia, perubahan iklim, kesetaraan gender, dan kebebasan berekspresi.

SIMAK JUGA :  Demam Babi Serang Empat Kecamatan di Wilayah Bartim

Satrio menyimpulkan, secara keseluruhan, Ubud Writers & Readers Festival memberi penulis kesempatan yang langka untuk mengembangkan keterampilan, membangun jaringan, dan memperluas jangkauan karya mereka dalam suasana yang penuh dengan semangat literasi dan kreativitas. (K) ***

  • Bagikan