KOTIM – Suasana sakral menyelimuti kediaman keluarga besar Slamet Suprianto sebagai orang tua mempelai perempuan mengantarkan sang putrinya Siti Puji Nuryani menuju jenjang pernikahan dengan pasangannya Alpianur. Prosesi Akad Nikah dan Ijab Kabul berlangsung khidmat dan penuh haru, dirumah pihak perempuan, Desa Damar Makmur, Kecamatan Tualan Hulu, Kotim, Sabtu 22 Februari 2025.
Iringan ayat suci Alquran menambah semaraknya acara Akad Nikah dimana momen tersebut juga dilakukan acara Ijab Kabul. Kedua mempelai menyatakan komitmen mereka untuk bersatu dalam ikatan pernikahan yang suci dan berjanji akan tetap setia dalam mengarungi bahtera rumah tangga sampai maut memisahkan.
Ismai selaku Penghulu yang menikahkan pasangan berbahagia antara Alpianur dan Siti Puji Nuryani menyampaikan, bahwa Ijab Kabul merupakan salah satu rukun Islam dalam setiap pernikahan. Akad Nikah tanpa Ijab Kabul pernikahan pasangan suami isteri secara Islam tidak sah. Ijab merujuk pada penawaran atau pernyataan dari pihak laki-laki untuk menikahi pihak perempuan. Sedangkan Kabul merujuk pada penerimaan atau persetujuan dari pihak perempuan terhadap penawaran tersebut. Jadi, “Ijab Kabul” adalah proses penawaran dan penerimaan dalam pernikahan Islam.
“Pernikahan adalah salah satu tujuan dalam hidup bagi seseorang hamba Allah untuk mencari Ridho Nya, dan akan menjadi salah satu langkah besar dalam hidup setiap hambaNya, karena dengan pernikahan seorang lelaki dan perempuan akan di persatukan untuk membangun rumah tangga, semoga pasangan Alpianur dan Siti Puji Nuryani menjadi keluarga Sakinah Mawadah Warohmah, Aamin,” ujar pak Penghulu
Dalam Akad Nikah sangat penting pelaksanaan Ijab Kabul karena acara itu melambangkan penyerahan tanggung jawab dari wali pihak perempuan kepada mempelai pihak laki-laki untuk menjaga dan membimbing mempelai pihak perempuan. Ijab Kabul sangat penting dalam pelaksanaan Akad Nikah. Ini adalah kesepakatan dan komitmen dari kedua belah pihak untuk membangun rumah tangga yang Sakinah Mawadah Warohmah.
Slamet Suprianto selaku orang tua mempelai perempuan, mengucapkan, terimakasih atas kehadiran semua warga, sahabat, dan undangan.
“Terimakasih kepada seluruh sanak saudara yang hadir, yang telah memberikan doa restu bagi kedua mempelai, kami selaku tuan rumah mohon maaf kalau ada yang kurang memuaskan pada acara ini,” imbuhnya
(Mistaria)