Sawahlunto, harianindonesia.id- Pos Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kehabisan stok cairan disinfektan yang disemprotkan ke kendaraan dan penumpang yang memasuki pusat perkotaan di Sawahlunto. Cairan untuk mengatasi penyebaran virus mematikan asal Cina tersebut habis semenjak Jumat malam (10/4), sehingga petugas tidak bisa melakukan penyemprotan.
Namun, personil yang bertugas hanya melakukan cek suhu tubuh, dan mencatat setiap warga yang bermigrasi dari zona merah terpapar corona. Hingga kini, order disinfektan standar kesehatan menurut Kepala Kesbangpol BPBD Sawahlunto Adri Yusman belum datang.
Meski tidak melakukan penyemprotan, para petugas di lapangan tetap melaksanakan pengecekan dan pemantauan terhadap semua warga yang akan menuju ke pusat kota Sawahlunto secara intens melalui pos-pos pintu masuk Sawahlunto di Desa Muaro Kalaban, dan Desa Talawi Mudik.
“Sudah sejak Jumat malam lalu kami tak melakukan penyemprotan cairan disinfektan karena stok habis. Kami harap cairan ini segera datang, sekarang kami hanya melakukan cek suhu tubuh dan pencatatan warga yang masuk kota berasal dari zona merah.” Ungkap Triwahyuni, dan Siti Rahmalia, tim kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat, kepada harianindonesia.id, Senin (13/4).
Pernyataan itu didukung petugas dari unsur Dinas Perhubungan yang melakukan penyemprotan, Bowo Siswanto, “Ya tak ada penyemprotan sejak Jumat malam (10/4) lalu, tapi tugas tetap berlangsung seperti biasa, didukung personil TNI dan Polri.” Tuturnya.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sawahlunto, Adri Yusman, yang dihubungi melalui saluran telepon genggamnya mengakui, pihaknya kehabisan cairan disinfektan tersebut sejak beberapa hari lalu.
“Ya benar, kami kehabisan stok cairan disinfektan itu sejak beberapa hari lalu. Untuk inisiatif, kami meminjam dulu disinfektan yang di order Desa Silungkang Tigo, Kecamatan Silungkang, yang katanya datang satu atau dalam dua hari ini.” Ungkap Adri Yusman.
Dikemukakan dia, upaya peminjaman pesanan cairan pembunuh kuman tersebut hanya bersifat sementara, karena pihak Pemkot melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 sedang melakukan proses pengadaan barang cairan itu.
“Yang kita pesan disinfektan kualitas standar kesehatan. Kalau yang dibuat sendiri tentu berbeda kualitas. Untuk itu, ditunggu saja barangnya karena proses sedang dilakukan.” Sambung Adri Yusman, sembari menambahkan saat ini pihàknya membutuhan sekitar 200 liter cairan disinfektan untuk satu atau dua bulan kedepan.
(id)