MAULANA YUSRAN
PADANG – Seorang Praktisi Pariwisata di Sumatera Barat menilai visi Ketua Umum Kadinda Sumbar Ramal Saleh tentang dunia pariwisata sangat lemah dan cenderung tidak memiliki sense of crisis terhadap sektor tersebut.
“Saat kami mengalami krisis di awal pandemi Covid -19 dimana kami sangat membutuhkan uluran kebijakan untuk bertahan, Kadin Sumbar tidak pernah datang,” papar Mantan Ketua PHRI Sumbar yang kini menjabat Sekjen PHRI Pusat Maulana Yusran kepada wartawan di Padang, Selasa (11/1/2022).
Owner Hotel Hangtuah Padang ini dimintakan pandangannya terhadap kiprah Ramal Saleh selama empat tahun menjadi Ketua Kadinda Sumbar sebagai bagian dari koreksian total para asosiasi terhadap perjalanan kepemimpinan Ramal Saleh.
Menurut pengakuan Allan, demikian Maulana Yusran dipanggil, sejak Ramal Saleh menjadi Ketua Kadin Sumbar tidak pernah sekalipun ada komunikasi dengan dirinya selaku Ketua PHRI Sumbar waktu itu.
Bahkan secara keorganisasian, sebut Allan, Ramal Saleh belum pernah mengundang PHRI Sumbar untuk berkomunikasi dan berkordinasi untuk tujuan pengembangan dan perkuatan sektor usaha ini.
Bahkan, papar Allan, pada saat kalangan perhotelan dan restoran mengalami tekanan yang sangat kuat akibat krisis pandemi Covid -19 dan membutuhkan kebijakan untuk bertahan saja sama sekali tidak terlihat upaya dan perhatian dari Ramal Saleh selaku Ketua Kadinda Sumbar.
Padahal, kata Allan, dirinya selaku ketua asosiasi dan pengusaha perhotelan dan teman temannya selalu membayar iuran keanggotaan kepada Kadinda Sumbar.
“Seharusnya sebagai induk asosiasi dan payung dunia usaha, Kadin Sumbar dan pak Ramal harus tunjukan perhatianlah. Jangan cuma kenal asosiasi pada saat akan pemilihan ketua saja,” ketus Allan.
Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – DPN APINDO ini berpendapat kedepannya Kadin Sumbar harus berkomunikasi secara intens terhadap asosiasi perusahaan. Sebab pihak asosiasi membutuhkan Kadin untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan dan tantangan ke depan.
Dia juga menegaskan sikap organisasinya terhadap Kadin Sumbar yang pro terhadap aturan dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Kadin Indonesia.
“Jika ada Ketua Kadin yang tidak sensitif terhadap pelanggaran anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, maka kita siap memberangusnya dari Kadin,” tegas Ketua Komite Tetap Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan – Kadin Indonesia ini.
Allan juga mendorong sejawatnya untuk mengambil langkah langkah penyelamatan Kadin Sumbar dan mendukung cara cara konstitusi yang diambil Tim Penolakan SK-244 dan Penolakan terhadap Ramal Saleh sebagai Ketua Kadinda Sumbar.
“Kami siap memberikan dukungan kepada kawan kawan untuk langkah penyelamatan organisasi untuk kepentingan dunia usaha Sumbar ke depannya. Kita sudah butuh figur ketua yang trampil dan mampu berkomunikasi baik dan produktif untuk semua elemen,” pungkasnya mengakhiri. (*)
Doni Magek Piliang