JAKARTA, Harian Indonesia.ID – Dalam rapat perhimpunan Ikatan Keluarga Koto Nan Gadang (IKK) Se- Jabodetabek yang dilakukan secara online, di ambil keputusan terkait masih tingginya wabah virus corona terutama untuk daerah Jabodetabek. Untuk itu para penggurus meminta, kepada para perantau untuk meniadakan mudik menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Ketua IKK Se-Jabodetabek Joni Hendri mengharapkan dan menghimbau, sesuai dengan anjuran MUI dan Gubernur Sumbar Iwan Prayitno yang meminta para perantau untuk tidak mudik. Menindaklanjuti arahan tersebut pengurus Keluarga IKK Se-Jabodetabek juga telah menghimbau kepada dunsanak kito semuanya yang tergabung dalam Komunitas IKK untuk tidak pulang kampung dulu, guna menjaga sanak family kita yang berada di kampung dari penularan virus Corona ( Covid-19)
“Guna memutus mata rantai penyebaran dan pencegahannya virus Corona ( Covid19) yang telah menjadi Pademi dunia, untuk itu demi menjaga dunsanak kito nan di kampuang kami meminta dan menghimbau supaya para perantau Koto Nan Gadang yang berada di Jabodetabek untuk menahan diri dulu supaya jangan mudik sampai wabah ini berlalu,” harap Joni Hendri
Harapan IKK Jabodetabek tersebut di ikuti seluruh sektor seperti IWAKO Bekasi, IKK Bogor, IKK Tangerang dan IKK DKI di waktu mengelar kegiatan IKK Peduli Covid19 pada awal bulan April lalu. Yang mana pada kegiatan tersebut membantu meringankan beban para perantau Koto Nan Gadang yang kena dampak lansung dari pendemi Covid 19. Terutama yang berkerja disektor informal seperti pedagang, penjahit atau penggiat usaha online dan lainnya. Bantua tahap pertama yang disalurkan lebih dari 50 KK dengan nilai perpaketnya lebih kurang Rp 250000 yang terdiri dari, beras, minyak goreng, gula dan kebutuhan pokok lainnya.
Lebih lanjut Joni Hendri berharap,” seluruh keluarga IKK bisa selalu gotong royong membantu meringankan beban dusanak kito yang terdampak lansung dari pendemi covid 19 ini, apalagi tidak beberapa lama lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan,” tambahnya
Pada kesempatan tersebut para dunsanak perantau Koto Nan Gadang sangat berterima kasih, dan tidak sedikit diantaranya yang menangis terharu karena ternyata masih ada keluarga besar yang memperhatikannya. (Tata Tanur)