KALTARA, harianindonesia.id – Ada kejadian tak terduga saat Upacara HUT KORPRI ke 46 dan HUT PGRI ke 72 tahun 2017 yang diikuti sekitar 1500 orang gabungan guru serta ASN dan siswa se-Tanjung Selor Kalimantan Utara (Kaltara) Senin (27/11) pagi. Video beredar di sejumlah grup Chat WhatsApp, Senin (27/11) siang, menunjukkan Wakil Gubernur Kalimanta Utara (Kaltara) H. Udin Hianggio tampak tengah marah-marah didepan sejumlah peserta.
Dikutip dari Akurat.co,Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kaltara Basiran melalui siaran persnya menjelaskan, dalam upacara itu, terdapat insiden sehingga upacara batal dilaksanakan.
“Insiden dimaksud yaitu, pada saat upacara waktu yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 08.00 Wita tertunda hingga pukul 08.15 Wita. Lalu pada saat Sekprov Badrun memasuki tribun upacara Wagub langsung berdiri dan mengatakan kepada Sekprov bahwa “Saya yang menjadi irup (Inspektur Upacara) karena saya wagub,” ujarnya menirukan ucapan Wagub.
“Saudara ini pejabat macam apa, baru mau jadi calon walikota sudah seenaknya melangkahi saya, pokoknya upacara dilaksanakan dan saya yang menjadi irup,” imbuh Basiran masih menirukan ucapan Wagub.
Setelah mendengar ucapan tersebut, lanjut Basiran Sekprov Badrun langsung meninggalkan tribun dan menuju ke kantor gubernur.
Setelah itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Sigit Muryono langsung mengambil pengeras suara MC dan memberikan pengumuman kepada peserta upacara bahwa upacara ditunda sampai batas waktu yang ditentukan.
Mendengar hal ini, wagub tidak menerima dan langsung menghampiri kadis pendidikan dan melayangkan tangan kiri tepat ke arah wajah sebelah kanan kadis pendidikan dan dibalas oleh kadis pendidikan ke arah wajah wagub namun mengenai bahu sebelah kanan wagub, karena ditarik oleh satpol PP.
Kadis pendidikan lalu ditarik oleh Pol PP dibawa ke kantor gubernur untuk ditenangkan.
“Sementara itu Wagub masih tetap memegang mic dan menyampaikan beberapa hal yaitu, kekuasaan itu dari Allah, kita sabar saja, ini contoh pemimpin yang tidak patut diteladani, pemimpin yang memberikan surat teguran hingga sampai ke Presiden (menyingung Gubernur Kaltara Irianto Lambrie). Saya dulu pernah wali kota dan punya wakil namun tidak pernah menganggap wakil saya bawahan, saya menganggap wakil saya sebagai mitra,” urainya menirukan ucapan Wagub.
“Pukul 08.40 Wita peserta upacara membubarkan diri, situasi aman kondusif,” tandasnya.(DH)