Diskusi SATUPENA, Psikolog Tika Bisono: Orang Usia Tua Membutuhkan Interaksi dan Komunikasi

  • Bagikan
Tika Bisono dalam diskusi online SATUPENA.

HARIANINDONESIA.ID – Orang pada usia tua  membutuhkan keterlibatan (engagement), interaksi, dan komunikasi dengan orang lain.

Menurut psikolog dan praktisi parenting Tika Bisono dalam diskusi yang diadalan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024, orang tua perlu sering dihubungi atau dikunjungi.

Dalam diskusi itu, Tika Bisono –yang mendalami ilmu gerontologi– mengungkapkan berbagai pengalamannya berhubungan dengan teman, kerabat, dan keluarga yang menjalani usia tua. Ada kasus di mana anak-anak atau keluarga sudah “terpisah” dari mereka.

Tentang fenomena yang diberitakan media, mengenai orang-orang di usia tua yang meninggal sendirian dalam keadaan kesepian, lulusan fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menyebut pentingnya keterlibatan.

“Jika tidak ada engagement dari luar, itu betul-betul yang mematikan mereka. Mereka masih ada, tetapi seperti tidak hidup,” ujar Tika.

“Untuk fenomena orang usia tua di atas, saya selalu teriak-teriak pada tujuh pendekar wilayah rukun tetangga,” kata mantan penyanyi remaja ini.

Tika menuturkan, ada tujuh pendekar di setiap RT, yaitu: geng RT, geng RW, geng PKK, geng tokoh musala, geng majelis taklim, geng karang taruna, dan geng tokoh masyarakat.

“Saya tidak teriak-teriak ke keluarga karena keluarga sudah hopeless, tak bisa diharapkan,” ujarnya.

“Tapi tujuh pendekar ini juga selalu terlambat. Ketika ada orang usia tua yang punya masalah, harusnya dari tujuh pendekar ini yang tahu lebih dulu. Apakah tujuh pendekar ini tidak pernah cek ricek semua kepala keluarga atau rumah yang ada di RT-nya?” tanya Tika.

Menurut Tika, jika ada rumah yang tidak pernah terbuka pintunya, atau ada keluarga yang jika diundang tak pernah datang, dan sebagainya, tujuh pendekar ini seharusnya memeriksa.

SIMAK JUGA :  Bupati Barito Timur Lantik 15 Kepala Desa Secara Serentak

Mengenai mental orang usia tua yang layak, Tika mengutip pakar psikologi Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia. Di tahap terakhir, usia 65 tahun ke atas, manusia mencapai tahap integritas dalam dirinya.

“Integritas itu dalam bentuknya adalah berhasil memenuhi komitmen dalam hubungan antara dirinya sendiri dengan orang lain. Jadi hubungan antarmanusianya sudah paripurna. Dia sendiri sudah bisa menerima diri bahwa dia sudah tua,” kata Tika.

“Tetapi kalau umur baru 50-an, jangan bilang bahwa dirinya sudah bau tanah, siapin kain kafan, dan kerjanya ngaji saja. Masih jauh. Allah juga ingin kita masih menikmati hidup,” tuturnya. (K) ***

  • Bagikan