Laksma Hargianto Kenang Masa Kecil, jadi Knek Dadakan di Pasa Banto Bukittinggi

  • Bagikan

Laksma TNI Hargianto, SE,MM,MSi (Han) Datuak Bagindo Malano Nan Hitam saat beraksi jadi knek angkutan kota di Pasar Banto Bukittinggi, Ahad (17/10). (Foto : Kiriman)

BUKITTINGGI – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut II Padang Laksamana Pertama TNI Hargianto membuat heboh pasar Banto Bukittinggi, Ahad (17/10).

Pasalnya, sang Jenderal tiba tiba menjadi knek dadakan di sebuah angkota kota yang hendak meninggalkan pasar Banto.

Dalam foto yang dikirim, terlihat sang jenderal sedang bergelayut di pintu masuk angkutan kota berwarna kuning seperti layaknya knek betulan.

Melihat cara Hargianto berdiri di pintu angkot, memang terlihat pengalaman bahwa dirinya memang pernah jadi kondektur.

Sementara dibangku depan duduk penumpang lain, yang rupanya kawan senior Hargianto.

Aksi sang Jenderal sempat direkam sejumlah orang dan viral di sejumlah media sosial.

“Ambo mangenang maso jadi knek di oto ayah tahun 1975 – 1981 di Jambi (saya sedang mengenang masa jadi knek angkutan kota ayah di Jambi pada tahun 1975 – 1981 lalu,red),” tulis Laksma Hargianto menjelaskan sambil menampilkan meme tertawa kepada Harianindonesia, Ahad (17/10) via jaringan WA pribadinya.

Saat menjadi ‘knek dadakan’ itu Har, begitu dia sering dipanggil sama besarnya, bersama seorang kakak kelasnya di SMA 3 Bukittingi bernama Zul, angkatan 1983.

Hargianto mengakui secara sadar melakukan ‘aksi nakalnya’ itu, karena teringat kisah masa kecilnya menjadi knek angkutan kota ayahnya di pasar Jambi.

Ayah Danlantamal II Padang ini, Kopral Bahar St Baheram sempat menjadi sopir PO Agam di Jambi untuk menghidupi keluarganya.

Kopral Bahar adalah seorang anggota TNI di Agam dan meninggalkan daerahnya setelah PRRI pecah pada tahun 1959.

Laksamana Pertama TNI Hargianto mengaku sangat terkesan dengan kehidupan bersama ayahnya sebagai seorang sopir angkutan antarpropinsi.

Sejak mulai SD hingga SMP, Hargianto menrmani ayahnya sebagai kondektur. Aktifitas ini dilakukan sebelum atau sesudah sekolah.

Sebab itu, di dalam buku otobiografi yang dia tulis dan akan dilaunching Jumat (22/10) malam di Hotel Grandzuri Padang, Laksma Hargianto memberi judul buku itu : Stokar Oplet jadi Komandan Kapal Perang.

Buku ini dia tulis sendiri dan dicetak oleh penerbit HAN sebagai sumbangan bagi para milineal bahwa latarbelakang kehidupan orang susah tidak akan menghalangi diri kita untuk maju.

“Saya menginginkan anak anak Minangkabau bangkit lagi di pentas nasional seperti pendahulu kita yang dikenal banyak memberikan sumbangan atas berdirinya bangsa ini,” ujar jenderal bintang satu ini.

Hargianto mengaku bangga menjadi anak seorang sopir dan telah memotivasi dirinya untuk bisa menjadi seorang jenderal di TNI Angkatan Laut dan dapat menghabiskan masa karirnya di kampung sendiri.

Laksma Hargianto dketahui akan mengakhiri masa jabatannya di Lantamal II Padang pada tahun ini dan menyatakan akan banyak menghabiskan waktunya di kampung halamannya di Agam. (*)

Awaluddin Awe

SIMAK JUGA :  Inilah Alasan Harga Goldcoin Akan Melambung Tinggi, Bisa Jadi Inkubator Blockchain No 1 Dunia
  • Bagikan