YB Datuak Parmato Alam dan Ahmad Ridha Berpeluang Besar Menangkan Pilwako Payakumbuh

  • Bagikan

Pasangan YB Dt. Parmato alam dan Ahmad Ridha

HARIANINDOESIA.ID – Calon Walikota Payakumbuh YB. Dt. Parmato Alam dan calon wakil Walikota Payakumbuh Ahmad Ridha berpeluang besar memenangkan Pilkada Kota Payakumbuh periode 2025 – 2029.

Bukan hanya berhasil unggul dari empat kandidat lainnya dalam beberapa hasil lembaga survei. Masyarakat Kota Payakumbuh juga menyambut antusias dengan majunya Parmato dan Ridha dalam perhelatan lima tahun ini.

“Untuk Kota Payakumbuh, saya yakin Parmato Alam akan menang. Dia sarat pengalaman. Dia tokoh ninik mamak. Dia seorang organisator ulung. Pembawaannya sangat egaliter dan merakyat. Saya sudah lama memperhatikan kinerjanya selama menjadi anggota DPRD Payakumbuh dan Ketua Golkar Payakumbuh. Maaf, dari beberapa calon Walikota Payakumbuh saya cuma hafal nama Parmato Alam,” ujar wartawan senior Awaluddin Awe kepada media ini Selasa kemarin di Jakarta.

Awe yang sudah puluhan tahun bergelut dalam dunia jurnalistik itu mengatakan, seorang figur untuk memimpin sebuah kota itu harus punya gagasan, punya pengalaman, dekat dengan rakyat dan paham mengelola tata pemerintahan, jujur dan pekerja keras.

“Kuncinya di situ. Itu semua ada di ada pada diri Parmato Alam,” ujar mantan wartawan Bisnis Indonesia dan pengurus Kadin Sumbar ini.

Dalam satu pertemuan dan diskusi di Jakarta beberapa tahun yang lalu dengan YB Datuak Parmato Alam, menurut Awe Ketua Golkar Payakumbuh ini punya program yang menarik untuk membangun kota Payakumbuh.

“Parmato ingin sekali ada investor yang masuk Payakumbuh untuk membangun hotel syariah di Payakumbuh. Membangun pusat kuliner dan membangun destinasi wisata. Dan yang lebih terpenting dia akan menyiapkan sekolah unggulan dan meningkatkan mutu tenaga pendidikan agar Kota Payakumbuh bisa bersaing di tingkat Sumbar dan tingkat nasional,” kata Awaluddin Awe.

“Dia juga menambah fakultas di Universitas Andalas di kota Payakumbuh dari dua kelas menjadi 7 kelas. Tentu ini akan mengukuhkan Payakumbuh sebagai kota pendidikan. Akan membuka lapangan kerja untuk pemilik rumah kos.

Bagi Parmato kata Pemimpin Redaksi kabarpolisi.com harus ada sinergitas antara Pemko Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota. Kabupaten 50 Kota kan luas. Potensi kabupaten sangat luar biasa. Ada pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan. Banyak lah.

“Wisatawan tinggal atau menginap di Payakumbuh dengan menikmati kulinernya yang mendunia. Terutama rendang. Nah hasil pertanian, peternakan perikanan dan pertambangan dipasarkan di Kota Payakumbuh. Bukan tidak mungkin nanti akan ada pabrik coklat di Kabupaten 50 Kota. Hal ini pernah disampaikan Parmato kepada saya, ” kata Awaluddin Awe.

“Kata Parmato dalam diskusi dengan saya dan beberapa wartawan senior di Jakarta. Dia ingin orang dari Riau khususnya Pekanbaru nginap di Payakumbuh dan menikmati alam 50 Kota yang indah. Karena itu Parmato dalam beberapa kesempatan minta agar kami mencari investor untuk membangun penginapan, destinasi wisata dan pusat kuliner. Jadi uang berputar di Payakumbuh dan 50 Kota, ” kata Awe.

Menurut Awe, PAD Payakumbuh sangat rendah. Karena itulah Parmato ingin mengundang investor untuk membangun penginapan, objek wisata, dan pusat kuliner. Maksudnya agar terbuka lapangan kerja.

“Parmato juga ingin melahirkan olahragawan dari Kota Payakumbuh khusus nya sepakbola. Klub sepakbola Payakumbuh Persepak pernah berjaya di tahun 1980, karena itu Parmato ingin menyiapkan lapangan sepakbola agar Kota Payakumbuh bisa melahirkan pemain yang bisa bergabung di Timnas.

“Banyak sekali idenya. Brilian. Dan kalau Parmato jadi Walikota saya yakin ini akan direalisasikan. Kok feeling saya Parmato Alam akan terpilih jadi Walikota Payakumbuh 2025 – 2030. Insha Allah,” kata Awaluddin Awe menutup pembicaraan.

Sarat Pengalaman

Sebagai Calon Wali Kota, H.YB DT. Parmato Alam, Makin Digosok, Siapa yang tak kenal dengan Anggota DPRD Kota Payakumbuh 3 periode ini? Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, SH yang saat ini termasuk kandidat calon Wali Kota Payakumbuh dan dinilai memiliki peluang paling besar untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Kota Payakumbuh. Pengalaman serta ketokohan Mantan Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019 ini dinilai sudah sangat matang untuk memimpin kota yang berjuluk The City of Randang itu.

Teruji dan terbukti, berbagai organisasi di Kota Payakumbuh sudah dipimpinnya. Selain dikenal luas sebagai lokomotif Partai Golkar Kota Payakumbuh, Sumando Urang Solok Bio-Bio itu juga dipercayakan amanah sebagai Ketua PBSI Kota Payakumbuh, Ketua Pokdarkamtibmas Kota Payakumbuh, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, dan Ketua KORMI Kota Payakumbuh.

Organisasi se tingkat kota, yang diisi oleh berbagai tokoh dari ragam latar belakang, semuanya aktif memiliki kegiatan yang teragendakan berkat sinergi yang apik dengan pemerintah daerah.

Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana YB. Dt. Parmato Alam, seorang tokoh legenda politik ini berkiprah dan terus berkembang menjadi matang? Apakah matang karena karbitan? Atau matang karena melalui proses tempaan yang komplit?


Sosok Parmato Alam

Lahir dan besar di Nagari Aua Kuniang, YB. Dt. Parmato Alam sejak usia remaja sudah diberikan amanah sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan, hingga pada saat setelah lama berkiprah dan aktif membangun kapasitas diri dengan kegiatan-kegiatan di tingkat kecamatan dan kota, dia diberikan amanah oleh nagari sebagai Ketua Ikatan Keluarga Aua Kuniang (IKA), sebuah lembaga di nagari yang saat itu cukup banyak berkegiatan seperti iven-iven olah raga sehingga Nagari Aua Kuniang terkenal dengan prestasi club volleynya.

Pada tahun 2009, adalah agendanya pesta demokrasi, saat itu Nagari Aua Kuniang masih masuk ke Kecamatan Payakumbuh Barat (sebelum ada Pemekaran Payakumbuh Selatan), dengan kuota 12 kursi yang diperebutkan di DPRD Kota Payakumbuh.

Dari Nagari Aua Kuniang, pada saat itu ada 7 orang Anak Nagari yang maju dari partai yang berbeda-beda. Untuk mendudukkan semua anak nagari yang maju di DPRD tentu secara hitung-hitungan realistis akan sulit, akhirnya semua unsur di nagari duduk rapat untuk menentukan siapa yang pantas dan berpeluang untuk bisa didudukkan di DPRD.

Singkat cerita, hasil mufakat di Nagari Aua Kuniang saat itu membulatkan suara ke Yendri Bodra Dt. Parmato Alam yang maju dari Partai Golkar, hingga adanya tambahan dukungan kuat dari masyarakat nagari membuatnya menjadi caleg yang meraih suara terbanyak kedua setelah Masrul Malik dari PAN di Dapil Payakumbuh Utama, YB. Dt. Parmato Alam meraih sebanyak 931 total suara pada pemilu 2009 lalu di Dapil Payakumbuh Barat.

“Pacah talua”, untuk pertama kali ada anak Nagari Aua Kuniang yang sukses dihantarkan ke kursi DPRD Kota Payakumbuh.

Di periode pertamanya sebagai Anggota DPRD Kota Payakumbuh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam menunjukkan kinerja yang sangat baik sebagai wakil rakyat, kepiawaiannya menggiring kebijakan Pemerintah Daerah memberikan dampak perubahan besar kepada wajah daerah pemilihannya saat itu, terkhusus basisnya di Nagari Aua Kuniang, perlahan namun pasti infrastruktur di nagari Aua Kuniang dan nagari Limbukan berangsur berubah, jalan banyak yang dilebarkan dan diaspal, hingga saluran drainase di kiri-kanan jalan mulai dibangun, terasa sekali “vibesnya” kemajuan dua nagari di Kecamatan Payakumbuh Selatan sejak sukses punya anak nagari sebagai penyambung lidah di DPRD.

SIMAK JUGA :  Pakar Hukum: Untuk Kasus Korupsi, Hak Imunitas Anggota DPR Tidak Berlaku

Kepuasan publik terhadap keterwakilan mereka di DPRD bersama Yendri Bodra Dt. Parmato Alam tampak saat dia diminta agar diusung lagi untuk maju sebagai calon anggota legislatif pada pemilu 2014-2019. Disini, sejarah baru diukir, siapa sangka banyak tambahan kekuatan pemilih YB Dt. Parmato Alam yang sampai-sampai membuatnya meraih suara tertinggi di Kota Payakumbuh, lebih dari 1500 suara di daerah pemilihan Payakumbuh Selatan dan Payakumbuh Timur (pasca pemekaran Payakumbuh Barat).

YB. Dt. Parmato Alam si Anak Nagari Aua Kuniang benar-benar dihantarkan untuk menjadi orang besar di Kota Payakumbuh, sudahlah menjadi Ketua DPD Golkar Kota Payakumbuh, dia juga didapuk menjadi Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019.

Kalaulah menjadi pimpinan, apalagi wakil rakyat, tentu porsinya berbeda, lidahnya asin, sikat rambutnya beragi, semua perhatian tertuju pada kita. Itulah bonus yang didapatkan oleh YB. Dt. Parmato Alam disaat menjalankan perannya sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Lembaga DPRD Payakumbuh terus terasa dekat dengan masyarakat.

Ini wajar terjadi, karena Ketua DPRD adalah Niniak Mamak, dan YB Dt. Parmato Alam dinilai banyak pihak berhasil merubah wajah DPRD, sehingga pada saat itu sempat muncul gagasan dari tokoh masyarakat untuk sosok YB Dt. Parmato Alam yang tidak asing lagi bagi warga Payakumbuh sebagai sosok pemimpin masa depan yang digadang-gadangkan akan maju Pilwako 2022.

Hal lain yang menarik perhatian pada masa itu, Dt. Parmato Alam sedang menjabat sebagai Ketua KAN Aua Kuniang, dan pada masa dia menjadi Ketua DPRD itu pulalah ada produk hukum yang mendukung lembaga adat di Kota Payakumbuh, yakni Peraturan Daerah (Perda) Kota Payakumbuh Nomor 25 Tahun 2016 tentang PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT DI NAGARI.

Pada pemilu 2019, YB Dt. Parmato Alam kembali diminta untuk diusung sekali lagi maju ke DPRD oleh pemilihnya, lantaran kondisi politik saat itu dinilai membuat Golkar melemah di Kota Payakumbuh. Terbukti, hasil pemilu 2019 kurang memuaskan bagi partai yang dipimpinnya, karena saat itu Golkar hanya meraih 3 kursi di DPRD Kota Payakumbuh, dan mau-tak mau harus mengakui kejayaan PKS yang meraih 5 kursi, sehingga pimpinan DPRD pun lepas ke partai yang saat itu sama dengan partai wali kotanya.

Meskipun juga Golkar tak dapat pimpinan DPRD, YB. Dt. Parmato Alam masih bisa mempertahankan posisinya sebagai wakil rakyat, bersama 2 anggota DPRD Maharnis Zul dan Wirman Putra, mereka bertiga berkiprah dengan baik sebagai wakil rakyat.

Di periode ketiga 2019-2024 ini, dengan tuntutan peran sebagai wakil rakyat membuat naluri kritis YB. Dt. Parmato Alam bergelora, ditambah saat itu pandemi Covid-19 menerjang kurang lebih 3 tahun membuat lumpuh perekonomian masyarakat, sehingga banyak polemik terjadi.

Tak jarang YB. Dt. Parmato Alam bersama anggota DPRD lainnya begitu kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan banyak pihak di masa krisis pandemi, salah satu yang paling viral adalah perjuangannya menolak pengurangan gaji Tenaga Harian Lepas dan pemotongan Tunjangan ASN.

Kemudian, di periode 2019-2024 cukup banyak instansi Dinas dan BUMD yang mendapatkan kartu kuning oleh DPRD, hingga ada panitia khusus yang dipersiapkan DPRD untuk mengentaskan problem di pemerintahan. Catatan “cacat” instansi itu terangkum oleh YB. Dt. Parmato Alam disaat menjalankan tugas sebagai Ketua Komisi B di DPRD.

Pada akhir periodenya ini, YB. Dt. Parmato Alam tengah memperjuangkan kebutuhan vital masyarakat untuk menikmati air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum Tirta Sago (Pamtigo)

Polemik air terkuak oleh Komisi B, Pamtigo mengendapkan uang sebesar 42 Miliar di bank, 25 Miliar dalam bentuk deposito dan 17 Miliar dalam bentuk giro, saat ini YB. Dt. Parmato Alam bersama dewan lainnya tengah menyorot dan meminta data selengkap-lengkapnya kepada perusahaan daerah tersebut untuk bisa diminta pertanggungjawaban dan kejelasan kenapa problem air bersih tak kunjung selesai di Kota Payakumbuh.

Tidak Mencaleg, Demi Fokus Pilwako

Pada pemilu 2024, YB. Dt. Parmato Alam tidak lagi ikut mencalon ke legislatif, dirinya sebagai ketua partai dan juga sebagai orang yang diminta untuk siap-siap maju pada pemilihan kepala daerah ingin fokus memenangkan Partai Golkar untuk meraih 5 kursi atau bahkan lebih agar nanti bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota, tentu saja mendapatkan kenaikan lebih dari 3 kursi bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan Partai Golkar di Kota Payakumbuh, secara pada pemilu 2024 animo masyarakat Kota Payakumbuh banyak yang kurang mau memilih caleg dari partai yang tidak mengusung Anies Baswedan sebagai Presiden, sementara itu Golkar berada di kubu Prabowo Subianto, pengaruh pilpres cukup mengubah peta politik beberapa parpol di tingkat daerah, termasuk daerah selevel Kota Payakumbuh.

Entah itu Dewi Fortuna yang berpihak pada partai berlambang beringin itu, atau ganjaran dari upaya yang optimal dilakukan oleh YB. Dt. Parmato Alam bersama kadernya, hasil Pemilu 2024 memberikan kejutan besar dengan Partai Golkar kembali sukses merebut kursi pimpinan DPRD Kota Payakumbuh dengan meraih 4 kursi dilegislatif.

Mereka telah resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh.

Pasangan ini menarik perhatian karena merupakan satu-satunya duet mantan anggota DPRD yang ikut dalam kontestasi politik ini. YB. Dt. Parmato Alam menjabat sebagai anggota DPRD Kota Payakumbuh selama 15 tahun sejak 2009, sementara Ahmad Ridha telah menjadi anggota dewan sejak 2014.

Hubungan yang telah terbangun selama satu dekade lebih ini dianggap sebagai kekuatan utama mereka. Kedua tokoh ini memiliki pengalaman panjang dalam dunia legislatif, yang menurut mereka telah membangun komunikasi yang solid dan kepercayaan satu sama lain.

“Kami telah bersama-sama selama lebih dari 10 tahun di DPRD. Sebelum itu, kami juga sudah saling mengenal. Kami memahami tugas dan wewenang kepala daerah dan wakil kepala daerah serta mempunyai visi misi yang sama yaitu menyejahterakan masyarakat,” kata YB. Dt. Parmato Alam kepada media, (6/09/2024).

Sebagai mantan anggota dewan, mereka memahami betul bagaimana berkomunikasi dalam organisasi yang terstruktur. Mereka yakin pengalaman ini akan sangat membantu dalam menjalankan pemerintahan yang harmonis dan efektif. (Habil Muhari)

  • Bagikan