JAKARTA – Mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, sebagai seorang prajurit TNI dirinya tidak takut apa pun yang akan mengancamnya. Alasan Gatot mengapa tidak takut karena ia yakin ada kekuatan yang akan melindunginya.
“Saya tidak takut dengan ancaman-ancaman itu karena ada Allah yang mem-back up saya,” kata Gatot saat berkunjung ke kantor Republika, Rabu (28/3).
Penegasan Gatot soal keberanian seorang prajurit ini ia sampaikan saat menceritakan kiprahnya selama ini di TNI mulai menjadi seorang prajurit, Pangdam V Brawijaya, Dankodiklat TNI-AD, Pangkostrad, hingga menjadi Panglima TNI. Gatot yakin kekuatan spiritual ini mampu membantunya hingga saat ini.
Keberanian ini, ia bawa dalam setiap tugas negara. Mulai dari tugas ketentaraan di medan perang hingga ketika memimpin dengan keputusannya, berdialog dengan pemimpin Gerakan Pembebasan Rakyat Moro di di Filipina Selatan, Nur Misuari, saat akan membebaskan WNI.
Sejak menjadi Pangdam V Brawijaya, diakui Gatot, ia juga cukup dekat dengan banyak ulama dan para kiai. Kedekatan dengan para kiai ini, menurut dia, merupakan keinginan pribadi untuk mencari bekal spiritual.
Namun, Gatot mengakui tidak pernah berharap mencari apa pun dari perkenalan dengan para kiai ini. “Dulu saya gak terlalu perhatikan posisi kiai kiai itu, ternyata para kiai yang saya gurui itu adalah kiai besar. Seperti KH Abdullah Abbas Buntet, Tuan Guru Turmudzi Lombok, Habib Lutfi, dan Habib Jafar,” katanya.
Ia meyakini akan ada berkah ketika dekat dengan ulama dan para kiai. “Kalau dekat dengan ulama dan kiai setidaknya nanti ada pahala di akhirat, ketika ditanya siapa gurumu, ada yang sudah mengklaim saya sebagai muridnya,” ucap Gatot sambil bercanda. (Redaksi)
Credit photo: Jambiupdate