JAKARTA, harianindonesia.id – Hilir mudik mobil-mobil mewah terlihat di kediaman Ketua DPR Setya Novanto di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017) malam.
Di antara mobil mewah itu, keluar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum Partai Golkar Robert J Kardinal.
Keduanya enggan berbicara banyak saat masuk ke dalam rumah berlantai tiga yang berada di sudut jalan itu. Mobil yang membawa kedua petinggi partai itu terparkir di depan rumah.
Orang dekat Setya Novanto, kepada Tribun mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar itu dilarikan ke klinik langganan di dekat kediamannya. Sedangkan di dalam rumah hanya ada petinggi dan keluarga Novanto.
“Bapak di klinik. Di dalam rumah cuma ibu saja,” jelasnya di depan kediaman Novanto, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Katanya, penyakit lama Setya Novanto kembali kambuh. Saat ditanya detail soal penyakit itu, dia enggan mengatakan lebih lanjut. Ketiadaan Novanto di dalam rumah juga dikatakan oleh seorang pekerja di rumah tersebut.
Dia mengatakan, Novanto hanya terlihat saat Salat Jumat. Sedangkan pada malam harinya, Novanto tidak lagi terlihat.
“Salat Jumat sih tadi di sini memang, tapi habis itu keluar. Enggak tahu lagi, mobilnya juga enggak kelihatan,” ucapnya berbisik
Tribun kemudian mengecek klinik yang dimaksud. Seorang satpam mengatakan Novanto belum terlihat. Biasanya, kata dia, ada kendaraan pengawal yang berada di depan klinik.
“Belum kelihatan sih hari ini. Biasanya memang ke sini,” cetusnya, tergesa-gesa.
Terakhir kali, kata si satpam, Novanto dan istri terlihat menyambangi klinik tersebut pada Kamis (9/11/2017) sore, dengan satu mobil pengawal di depan gedung.
Tribun kemudian mengecek klinik yang dimaksud. Seorang satpam mengatakan Novanto belum terlihat. Biasanya, kata dia, ada kendaraan pengawal yang berada di depan klinik.
“Belum kelihatan sih hari ini. Biasanya memang ke sini,” cetusnya, tergesa-gesa.
Terakhir kali, kata si satpam, Novanto dan istri terlihat menyambangi klinik tersebut pada Kamis (9/11/2017) sore, dengan satu mobil pengawal di depan gedung.
Menurutnya, Novanto dan beberapa pejabat lainnya, selalu melakukan pengecekan penyakit dalam kepada seorang dokter yang terkenal di dalam klinik.
“Kemarin sore baru ke sini. Kalau datang, juga tidak lama. Dia cuma cek penyakit dalam saja, habis itu pulang,” jelasnya.
Novanto terakhir kali terlihat saat acara Kosgoro. Di sana, Novanto sempat menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo soal Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terhadap pimpinan KPK atas laporan kuasa hukumnya.
Menurut Novanto, Presiden Joko Widodo tidak meminta kasus SPDP terhadap Agus Rahardjo dan Saut Situmorang tersebut dihentikan, melainkan diusut sesuai mekanisme hukum yang berlaku
Kalau enggak salah bukan begitu (dihentikan). Jadi beliau (Presiden) minta masalah hukum diserahkan kepada mekanisme hukum, gitu ya,” ucap Novanto.
Usai mengunjungi kediaman Novanto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pria kelahiran Bandung itu akan tetap menjadi pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Alasannya, kata dia, dari berbagai rapat yang diadakan partai, menghasilkan putusan bahwa Novanto akan tetap menjadi ketua umum partai hingga masa jabatannya habis.
Kan sudah banyak rapat. Di sana ditentukan Pak Novanto akan tetap menjadi ketua umum sampai akhir masa jabatan,” paparnya.
Hal itu, kata Idrus, juga sudah disepakati oleh petinggi-petinggi Golkar yang melakukan pertemuan Jumat malam di kediaman Novanto.
Idrus menjabarkan, saat ini Partai Golkar tengah fokus dalam pemenangan pilkada 2018 di 171 daerah. Dengan ditetapkannya Novanto sebagai tersangka, Golkar akan tetap fokus di pemenangan dengan menghormati proses hukum yang berjalan.
“Kami ini masih akan fokus dulu di pilkada. Untuk proses hukum, kami menghormati,” cetus Idrus. (Doni)