Internasional, – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah mengakui dirinya menjadi target nomor satu untuk dibunuh Rusia, sedangkan keluarganya nomor dua.
Namun masih ada satu tokoh lagi di pemerintahan Ukraina yang tak kalah penting dan incaran utama Rusia.
Sosok itu adalah mantan Ketua Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Alexander Turchynov, yang dianggap Rusia sebagai penjahat perang.
Kantor berita Rusia, Pravda, Jumat (25/2/2022), mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia, menyebutkan, seluruh tentara Rusia, khususnya aparat intelijen, diperintahkan untuk tidak membiarkan Turchynov kabur dari Ukraina.
Diketahui, politikus berusia 57 tahun yang kini memimpin Partai Solidaritas Eropa, pernah menjabat sebagai pejabat sementara presiden Ukraina dari Februari sampai Juni 2014.
Saat menjabat itulah, tepatnya pada April 2014, Turchynov memerintahkan dimulainya operasi antiteroris di Donbass. Yang menjadi sasaran operasi itu adalah kelompok pro-Rusia yang ingin memerdekakan diri.
Beberapa waktu lalu, Turchynov mengakui bahwa dia pada Maret 2014 memerintahkan penggunaan senjata di Krimea, namun tidak ada yang menggubris perintahnya.
Ia juga mengaku dengan sengaja memerintahkan pasukan Ukraina mengebom bandara Donetsk.
Menurut Pravda, pada November 2021, bahkan Presiden Zelensky pun menganggap Turchynov lah yang harus bertanggung jawab atas kekalahan Ukraina di Krimea, sehingga semenanjung itu sekarang dikuasai Rusia.
Source : Tribun Cirebon
Editor : Abil Muhari