Sampai H-6 160.021 Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta, Contraflow Berlaku Hari Ini

Oplus_131072

Jalur tol Cipali terlihat sepi setelah pemberlakuan jalur satu arah yang diberlakukan mulai hari ini, Kamis (27/3). Kebijakan jalur satu arah diberlakukan di sejumlah ruas tol lainnya. (Foto : ist)

JAKARTA – Sampai H-6 jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta sudah mencapai 160.021, namun jumlah pemudik tahun 2025 diperkirakan menurun dibanding 2025.

Laporan yang diperoleh dari Mabes Polri mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta sejak Selasa (25/3) atau H-6 Lebaran 2025 mencapai 160.021 kendaraan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago menyebut ratusan ribu kendaraan itu tercatat keluar dari empat gerbang tol (GT), yakni GT Cikampek Utama, GT Cikupa, GT Ciawi, dan GT Kalihurip Utama.

“Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Cikampek utama (arah tol trans jawa) sebanyak 52.561 kendaraan,” kata Erdi dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3) seperti ditulis CNNIndonesia.

Dari jumlah itu, kendaraan yang keluar Jakarta melalui akses GT Cikupa arah Merak tercatat sebanyak 46.542 kendaraan.

Sedangkan kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui GT Cikampek Utama sebanyak 26.242 kendaraan.

“Yang masuk Jakarta melalui GT Cikupa (arah Jakarta) sebanyak 45.302 kendaraan,” ucap dia.

Terakhir, volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Ciawi (arah Bogor) sebanyak 31.722 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui GT Ciawi sebanyak 30.890 kendaraan.

Erdi menyebut hingga hari ketiga Operasi Ketupat 2025, tercatat ada 148 kecelakaan lalu lintas terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Akibat kecelakaan itu, ia menyebut total terdapat 10 korban meninggal dunia, 19 korban luka berat, 201 korban luka ringan, dengan kerugian materil mencapai Rp197 juta.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025 agar memastikan kondisi fisik sehat, serta periksa kendaraan sebelum melakukan perjalanan,” katanya.

Pemudik Sumatera

Sementara itu, PT ASDP Bakauheni dalam laporannya mencatat pemudik asal Sumatera yang telah menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan ke Pelabuhan Merak, Banten sebanyak 21.668 orang pada H-5 Lebaran 2025.

“Total 21 ribu lebih pemudik asal Sumatera ini, berdasarkan data rekapitulasi keberangkatan angkutan PT ASDP Bakauheni hari ini (Rabu) H-5 lebaran selama 12 jam mulai pukul 08.00 pagi tadi hingga pukul 20.00 WIB malam ini,”kata General Manager (GM) PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin, Rabu (26/3) malam.

Dari puluhan ribu pemudik asal Sumatera yang telah menyeberang menuju ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, untuk penumpang dalam kendaraan sebanyak 20.733 orang dan pejalan kaki sebanyak 935 orang.

“Jumlah pemudik pada H-5 lebaran ini, alami peningkatan jika dibandingkan sehari sebelumnya medio yang sama (12 jam) pada H-6 lebaran berjumlah 18.008 orang,”ujarnya.

Kemudian untuk jumlah kendaraan H-5 lebaran selama 12 jam ini, lanjutnya, tercatat sebanyak 3.883 unit. Dengan rincian, kendaraan roda dua 364 unit, roda empat (pribadi) 2.459 unit, bus 328 unit dan truk/kendaraan besar 732 unit.

“Kapal yang beroperasi melayani penyeberangan, sebanyak 45 unit dengan jumlah trip 73,”kata dia.

Pihaknya juga telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi jika terjadi lonjakan atau puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi pada H-3 lebaran, sehingga nantinya tidak adanya penumpukan di area Pelabuhan Bakauheni.

“Puncak arus mudik lebaran tahun ini (2025), diprediksikan pada H-3 lebaran,”katanya.

Pada angkutan mudik dan balik lebaran 2025 ini, pihaknya menyiapkan 75 armada kapal untuk melayani mobilisisasi penumpang di jalur lintasan penyeberangan Bakauheni-Merak.

Rinciannya, untuk kapal yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni ada 45 kapal, Pelabuhan Wika Beton dan BBJ 12 kapal. Sedangkan untuk yang docking, ada 16 kapal.

“Selain menyiapkan 75 armada kapal, ada 7 dermaga serta sarana dan prasarana lainnya yang telah disiapkan di Pelabuhan Bakauheni untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan pemudik,”ungkapnya.

Kepada pengguna jasa penyeberangan, pihaknya mengimbau agar dapat membeli tiket secara mandiri melalui aplikasi Ferizy dan mitra resmi ASDP seperti Indomart, Alfamart, BRILink dan agen Finpay. Kemudian, mengikuti jadwal keberangkatan yang tertera agar perjalanan lebih tertib.

Selain itu, pemudik juga diwajibkan untuk check-in sesuai jadwal guna menghindari kepadatan yang tidak perlu di area pelabuhan. Dengan penerapan sistem tiket online dan kepatuhan terhadap jadwal keberangkatan, perjalanan mudik lebih tertib dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

General Manager (GM) PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin mengatakan dari data angkutan lebaran pihaknya selama 24 jam, 25-26 Maret, pukul 20.00-08.00 WIB pagi tadi, jumlah pemudik pejalan kaki maupun di dalam kendaraan asal Sumatra yang telah diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten tercatat sebanyak 38.902 orang.

“Dari jumlah puluhan ribu pemudik itu, sebanyak 1.183 penumpang pejalan kaki dan 37.719 penumpang dalam kendaraan,”kata dia, Rabu ini.

Kemudian untuk jumlah kendaraan yang juga telah diseberangkan sebanyak 7.473 unit, dengan rincian kendaraan roda dua sebanyak 532 unit, roda empat sebanyak 4.441 unit, bus 599 unit bus dan truk/ kendaraan besar 1.901. Armada kapal yang dioperasikan sebanyak 42 kapal dengan jumlah trip 132.

Ia mengutarakan, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi jika terjadi lonjakan atau puncak arus mudik.

Apabila aktivitas pemudik semakin meningkat, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pelayanan jasa penyeberangan dengan cepat, agar tidak terjadi adanya kemacetan yakni dengan cara tiba, bongkar, muat.

“Mulai adanya peningkatan arus mudik terlihat pada H-5 lebaran ini, jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni terlihat cukup signifikan meski belum tercatat keseluruhan. Karena total data angkutan per 12 jam, yakni pukul 08.00 WIB pagi tadi hingga pukul 20.00 WIB malam nanti,” katanya.

Sementara itu di Banten, saat puncak arus mudik Idul Fitri 2025 yang diprediksi pada H-3 nanti, proses bongkar muat di Pelabuhan Merak, Cilegon, akan dipersingkat. Dari biasanya satu jam, bisa dipercepat kurang dari 45 menit.

“Sehingga yang port time yang biasanya satu jam diupayakan bisa kurang dari itu. Misalnya bisa 45 menit atau bisa lebih kecil dari itu,” ujar GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Rudi Sunarko, Rabu.

Kemudian, kapal yang beroperasi sebagian akan ditugasi hanya mengambil pemudik dan kendaraan dari Pelabuhan Merak dan bongkar di Pelabuhan Bakauheni. Sehingga, lanjutnya, antrean diharapkan bisa cepat terurai.

Dia mengatakan saat ini hal tersebut sudah dilakukan di Pelabuhan Ciwandan, di mana kapal hanya mengambil pemudik dari Pulau Jawa untuk dibawa menyeberang ke Pelabuhan Wika Beton, Lampung.

“Nah ini dilakukan mulai sekarang. Jadi di Wika Beton ini, itu kapal tidak memuat kendaraan. Jadi langsung bongkar, langsung balik lagi ke Ciwandan,” terangnya.

Dia mengatakan proses tiba, bongkar, berangkat (TBB) kembali dari Lampung ke Cilegon, baik dari Pelabuhan Bakauheni dan Wika Beton menuju Pelabuhan Merak serta Ciwandan juga harus dilakukan secara matang, agar kapal tidak menumpuk di perairan Selat Sunda.

SIMAK JUGA :  Gempa 5,6 Guncang Daratan Yalimo Papua

“Jangan sampai nanti TBB tapi di sana (Bakauheni dan Wika Beton) molor waktunya dan bahkan muat lagi. Nah ini akan menjadi antrean di sini semakin panjang,” katanya.

Rekaya Lalulintas

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai menerapkan rekayasa lalu lintas arus mudik Lebaran 2025 pada Kamis (27/3).

Ada tiga rekayasa lalu lintas yang disiapkan, yakni contraflow (lajur lawan arah), one way (satu arah), dan sistem ganjil genap.

Skema contraflow akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Km 40 sampai dengan Km 70. Skema ini akan diterapkan mulai 27 Maret pukul 14.00 WIB sampai 29 Maret pukul 00.00 WIB.

Sedangkan periode kedua, contraflow akan diberlakukan pada Senin (31/3) pukul 13.00-18.00 WIB dan pada Selasa (1/4) pukul 11.00-18.00 WIB.

Kemudian, skema one way akan diberlakukan di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 Tol Semarang-Batang. Skema one way di dua jalur ini diberlakukan pada 27 Maret pukul 14.00 WIB sampai 29 Maret pukul 00.00 WIB.

Lalu, skema ganjil genap diberlakukan di Km 47 Jakarta-Cikampek sampai Km 414 Tol Semarang-Batang dan Km 31 sampai dengan KM 98 Tol Tangerang-Merak. Rekayasa lalu lintas ini berlaku sejak 27 Maret pukul 14.00 WIB sampai dengan 30 Maret pukul 00.00 WIB.

Informasi soal penerapan rekayasa lalu lintas ini juga diunggah di akun Instagram @korlantaspolri.ntmc.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada periode 28 sampai 30 Maret 2025.

“Akan terjadi arus puncak balik itu di antara, arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret, sedangkan puncak arus balik di tanggal 5 sampai 7 April 2025,” kata Sigit dalam konferensi pers, Senin (10/3).

Kapolri mengatakan Operasi Ketupat 2025 digelar seluruh jajaran Polda Wilayah dalam rangka mengamankan arus mudik Lebaran.

Operasi Ketupat akan dibagi dua skema yakni wilayah Lampung hingga Bali akan dilaksanakan selama 17 hari, sementara untuk 28 wilayah polda lain akan dilaksanakan 14 hari dimulai dari 23 Maret dan 28 Maret.

Pemudik 2025 Turun

Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada lebaran atau Idulfitri 1446 hijriah atau tahun ini akan lebih rendah atau menurun dibandingkan 2024 lalu.

Kemenhub menyatakan penurunan itu adalah sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mana mencapai 193,6 juta pemudik.

“Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” kata Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo pada Sabtu (22/3) lalu seperti dikutip dari Antara.

Budi menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi yang menyatakan jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan akan mencapai 146,48 juta orang.

Budi menyampaikan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menggambarkan potensi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran. Pengambilan data dilakukan pada pertengahan Februari 2025.

Budi mengatakan penggambaran potensi tersebut berdasarkan persepsi publik atas pertanyaan saat penelitian. Saat realisasi angkutan Lebaran terdapat kemungkinan keputusan masyarakat berbeda tergantung berbagai situasi dan kondisi yang mampu mempengaruhi keputusan akhir.

Kendati demikian, Budi mengaku bahwa dalam survei yang dilakukan Kemenhub, tidak menjurus mengenai penyebab atau alasan mengapa sehingga terjadi penurunan jumlah proyeksi pemudik tahun ini.

“Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut,” jelas Budi.

Hal survei itu pun dikonfirmasi Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri. Namun, dia menyatakan survei yang telah dilakukan tidak mendalami penyebab turunnya jumlah proyeksi pemudik tahun ini.

“Jumlah pemudik diperkirakan 146,48 juta orang seperti hasil survei Kemenhub. Survei tidak mendalami apa penyebab naik turunnya pemudik. Nah, kapasitas kita tidak untuk menguraikan penyebab turunnya ini. Jadinya (nanti) berandai-andai,” ucap Elba.

Senada, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi jumlah pemudik pada lebaran tahun ini mencapai 146,48 juta orang. Dari total jumlah itu sekitar 23 persen akan menggunakan mobil pribadi.

“Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen,” kata Dudy usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2025 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (10/3).

Sementara itu, Dudy memprediksi arus puncak mudik lebaran 2025 terjadi pada 28 Maret nanti. Namun, sambungnya, bisa jadi berubah karena ada kemungkinan pemberlakuan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) atau kesepakatan fleksibel (flexible working arrangements).

“Hari puncak sebagaimana yang tadi disebutkan oleh Bapak Kapolri kemungkinan terjadi pada tanggal 28 [Maret],” kata Dudy.

Terkait kebijakan WFA, Korlantas Polri menilai itu berpengaruh pada pergeseran waktu arus mudik lebih awal sejak H-10 Lebaran atau mulai dari Jumat (22/3).

Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut pergerakan arus mudik lebih awal tersebut diduga karena kebijakan WFA bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN yang dimulai sejak Senin (24/3).

Karena itu, dia meyakini puncak kepadatan kendaraan yang diperkirakan terjadi pada 28-29 Maret 2025 mendatang bisa diurai.

“Bagus sekali pemerintah mengambil kebijakan cepat terkait Work From Anywhere. Jadi H – 10, traffic-nya sudah kelihatan naik,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3).

Agus mengatakan berdasarkan data perlintasan jalan Tol di Trans Jawa dan Sumatera sudah menunjukkan adanya jumlah peningkatan kendaraan.

Berdasarkan catatan Jasa Marga pada 2024, pergerakan kendaraan pada H-10 lebaran di Tol Trans Jawa yakni 115 ribu kendaraan. Sementara untuk 2025, tercatat sudah 158 ribu kendaraan yang berarti ada kenaikan 37,5 persen pada periode H-10 sampai H-7.

Selain itu, Jasa Marga mencatat sebanyak 603.658 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai H-7 libur Idulfitri 1446H/2025 yang jatuh pada periode Jumat-Senin (21-24 Maret 2025).

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

“Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 11,9% jika dibanding dengan periode libur Idulfitri 2024 (539.317 kendaraan) atau naik 3,6% jika dibandingkan dengan lalin normal (582.900 kendaraan),” demikian keterangan resmi Jasa Marga. (*)

Sumber : CNNIndonesia
Editor : Awaluddin Awe
awal.batam@gmail.com