Internasional, – Sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyiagakan pasukan penangkal strategis dan senjata nuklir membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersuara.
Ia pun menegaskan apa yang dilakukan Putin itu adalah pengalihan dari kesulitan Rusia di Ukraina.
Sebelumnya pada Minggu (27/2/2022), Putin mengungkapkan pasukan nuklir Moskow sedang berada dalam resimen khusus tugas tempur.
Hal itu untuk menanggapi pernyataan agresif yang datang dari kekuatan Barat dan sanksi ekonomi.
Pihak Amerika Serikat (AS) sendiri mengatakan apa yang dilakukan Putin tersebut adalah eskalasi yang tak dapat diterima.
Tetapi, Johnson memiliki pandangan lain terhadap sikap Putin tersebut.
Ia melihat apa yang dilakukan Putin tersebut lebih disebabkan sebagai pengalihan, karena pasukan Rusia mendapatkan perlawanan dari yang diperkirakan Kremlin.
“Ini adalah orang-orang yang tak bersalah (warga Ukraina), yang menghadapi tindakan agresi tak beralasan terhadap mereka,” ujarnya dikutip dari The Independent.
“Apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka melawan mungkin dengan lebih banyak efek, lebih banyak perlawanan dari yang bisa diterime Kremlin,” kata Johnson.
Ia pun mengungkapkan ada banyak kesulitan logistik yang dirasakan oleh pasukan Rusia.
“Kementerian Pertahanan Rusia sendiri mengakui mereka memiliki korban. Ini adalah usaha keliru yang membawa malapetaka oleh Presiden Putin,” ujarnya.
Pada Minggu, pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina terjadi di Kharkhiv.
Tentara Rusia dan kendaraan tempurnya dilaporkan telah memasuki kota tersebut, dan saksi mata melaporkan mendengar suara tembakan dan ledakan.
Tetapi pihak otoritas Kharkiv mengungkapkan serangan tersebut telah berhasil ditangkal.
Source : Kompas Tv
Editor : Abil Muhari