WAKIL Ketua TPN Ganjar Presiden, Komjen Pol (purn) Gatot Edy menerima surat amanah Gerakan Aktifis 98 dari Parto, saat Rapat Umum GERAK 98 Mendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI 2024 di Gedung Joeang 45 Jalan Proklamasi Jalarta, Selasa (17/10). (Foto : Awe/HI)
JAKARTA,HARIANINDONESIA.ID –
Rapat Umum Gerakan Aktifis 98 di Gedung Joeang 45 Jalan Proklamasi Jakarta, Selasa (17/10/2023) berlangsung bersemangat. Keputusan Rapat Umum, Ganjar harus Jadi Presiden ke 8, untuk melanjutkan cita cita reformasi 1998 yang belum terwujud sampai sekarang.
Rapat Umum GERAK 98 yang digelar di lantai III Dewan Harian Nasional 1945 penuh sesak oleh aktifis dan organ pendukung, dihadiri Wakil ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Komjen Pol (purn) Gatot Edy dan Ammarsyah.
“Kepada bapak Gatot Edy kami titipkan amanah Aktifis 98 supaya bapak Ganjar Pranowo menjadi Presiden Republik Indonesia. Sebab hanya pak Ganjar yang kami percaya bisa melanjutkan cita cita reformasi 1998,” kata Abraham Leo, salah satu gembong aktififis 1998 saat menyampaikan orasi di depan Rapat Umum Aktifis 1998.
Rapat Umum dihadiri para aktifis 98 yang tergabung dalam berbagai organ mahasiswa seperti Forkot, FKSMJ, Frontjak, FAMRED, GEMPUR, Front Kota, FPPHR, GEMA IPB, KB UI serta tersebar di berbagai daerah.
Para Aktifis 98 dan Organ Gerakan 1998 itu setelah melakukan pertemuan dan FGD beberapa kali menyepakati memberikan dukungan kepada Bakal Capres Ganjar Pranowo supaya menjadi Presiden Indonesia supaya bisa meneruskan program yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi.
“Kami percaya dengan Ganjar Pranowo. Sebab jiwa kami sama dengan dia. Kami aktifis dia (Ganjar) juga aktifis. Kami lebih yakin Ganjar Pranowo akan melanjutkan cita cita reformasi yang masih tertunda,” ujarnya.
Rapat Umum GERAK 98 juga menelurkan enam amanat yang berisi sebagai berikut :
Satu, Kami GERAK 98 (Gerakan Aktivis 98) adalah Aktivis 98, berasal dari berbagai kampus dan elemen rakyat, bertanggung jawab moral, mengemban panggilan sejarah Pemuda Indonesia, bersatu, berjuang menumbangkan rezim bobrok Orde Baru, dan memulai Era Harapan, Era Reformasi.
Dua, Kami Gerakan Aktivis 98 berkomitmen melanjutkan perjuangan dan mengawal cita-cita Reformasi, yang dilukis dengan air mata dan darah, mewujudkan pemerintahan bersih, transparan, anti KKN, menegakkan supremasi hukum dan beralas keberpihakan pada rakyat.
Tiga, Kami GERAK 98 (Gerakan Aktivis 98) menolak presiden yang melanggar HAM, menghalalkan segala cara untuk memuaskan nafsu berkuasa, intoleran, merusak adab nilai budaya dan kerukunan bangsa.
Empat, Kami GERAK 98 (Gerakan Aktivis 98) memilih pemimpin Republik Indonesia yang setia kepada; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Lima, Kami GERAK 98 (Gerakan Aktivis 98) menyakini pemimpin Republik Indonesia ke depan, harus bekerja dengan cepat, inovatif, berkapabilitas, berintegritas, humanis dan merakyat.
“Dan, ke Enam, Kami GERAK 98 (Gerakan Aktivis 98) berkeyakinan, atas dasar tersebut Ganjar Pranowo mampu menjawab tantangan ke depan, dapat memimpin dan amanah menjalankan mandat amanat rakyat sebagai Presiden Republik Indonesia 2024.” pungkas Parto yang membacakan amanat GERAK 98 itu.
Amanat tersebut kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua TPN Ganjar Presiden Komjen Pol (Purn) Gatot Edy yang hadir bersama Ammarsyah.
Gatot Edy sendiri dalam pengakuannya kepada wartawan menyatakan optimismenya Capres Ganjar Pranowo akan memenangkan Pilpres 2024 dengan atas dan dukungan dari Gerak 98 dan mayoritas pemilih lainnya.
“Dengan semangat yang dibangun kawan kawan aktifis 98 ini saya yakin pak Ganjar Pranowo akan terpilih. Sebab perjuangan para aktifis 98 sangat diakui keberadaannya oleh masyarakat. Apalagi perjuangan aktifis 98 itu juga melibatkan masyarakat, saat itu,” papar mantan Wakapolri ini.
Abraham menambahkan, selain percaya bahwa Ganjar Pranowo akan menjalankan semangat reformasi 98 juga memiliki keyakinan Ganjar Pranowo akan mengikis habis korupsi di Indonesia.
Sebelumnya Rapat Umum GERAK 98 diisi dengan penyampaian orasi tokoh aktifis 98 Ignatius Indro dan Lombok. Dalam orasinya, keduanya menyampaikan keprihatinan terhadap jalannya reformasi dan memberikan harapan kepada Ganjar Pranowo untuk melanjutkan cita cita luhur Reformasi 1998.
Rapat umum juga menggelar renungan memori terhadap para Pahlawan Reformasi yang gugur saat berjuang meruntuhkan kekuasaan Soeharto bersama rakyat 1998 lalu. (*)
Awaluddin Awe
[
