Jakarta – Harianindonesia.id — Pendiri Tan Malaka Institute Ben Ibratama Tanur minta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk memugar Rumah Gadang (rumah adat Minangkabau tempat kelahiran Tan Malaka) di Desa Pandam Gadang Suliki Kabupaten 50 Koto Sumatera Barat.
“Pemerintah aneh. Gak Mega gak SBY dan Jokowi tak pernah memikirkan jasa konseptor Republik Indonesia Ibrahim Datuk Tan Malaka. Mereka ga paham sejarah atau pura2 lupa? Mereka pasti paham sejarah lah, ” ujar Ben Tanur — pria asal Pasangjopang Mudiak Kabupaten Liko yang kepada media ini minggu ini
Ben Tanur pria kelahiran Payakumbuh ini berharap Presiden Prabowo dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon punya atensi khusus terhadap Tan Malaka Pahlawan Kemerdekaan Indonesia itu.
“Saya punya harapan besar sama Mas Prabowo. Apalagi menteri Kebudayaan nya adalah orang yang khatam sejarah Republik Indonesia. Kawanku Fadli Zon juga seorang yang sangat paham perjuangan politik Tan Malaka untuk mendirikan bangsa Indonesia, ” kata jurnalis senior ini
“Saya punya harapan besar kepada Mas Prabowo Presiden kita. Beliau adalah orang yang sangat cerdas dan paham sejarah politik Indonesia dan paham siapa saja yang ikut mendirikan Republik Indonesia. Mas Bowo pasti paham empat serangkai pendiri Republik : Bung Karno, Hatta, Tan Malaka dan Sutan Sjahrir,” Kata anggota PPI (Panitia Pemilihan Indonesia) Pemilu 1999 itu.
Tan Malaka yang didirikan Ben Tanur adalah pusat kajian perjuangan dan pemikiran politik Tan Malaka, Direktur Eksekutif nya adalah Khatibul Uman Wiranu mantan Anggota DPR tiga periode dan kini adalah ulama yg mengelola Majelia Nahdatul Aulia.
Khusus untuk budayawan nasional yang kini jadi Menteri Kebudayaan mengucapkan terimakasih kasih atas membuat patung Tan Malaka di rumah gadang di tanah kelahiran penulis Naar De Republik Indonesia, Massa Aksi, Madilog dan Gerpolek ini.
Tan Malaka Institute didirikan DR Hadidjojo Nitimihardjo, Niko Adrian, Barita Sianipar, Yayan Sopiyan dan Olisias Gultom pentolan gerakan mahasiswa 1998 yang menjatuhkan ikut rezim Soeharto dan memperjuangkan demokrasi dan Reformasi di Indonesia. (Ta2)