Musprop Kadin Jabar tanpa Cucu Sutara, Almer Faiq Rusydi terpilih secara aklamasi, Arsjad : Biasa ada Dinamika

  • Bagikan

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid didampingi WKU OKK Eka Sastra berfoto bersama di atas panggung utama Musprop Kadin Jawa Barat di Hotel Trans Bandung, Selasa (15/10/2024). Musprop akhirnya memilih Almer Faiq Rusdy secara aklamasi. Musprop juga berlangsung tanpa kehaduran Cucu Sutara yang notabene adalah Ketum Kadin Jabar aktif sebelum Musprop. ( Foto : kredit infobdg.com)

JAKARTA – Musyawarah Propinsi (Musprop) Kadin Jawa Barat berlangsung tanpa kehadiran Ketum Cucu Sutara, dan memilih Ketum Kadin Kota Bogor Almer Faiq Rusdy sebagai Ketum Kadin Jabar baru secara aklamasi.

Dalam musprop yang berlangsung di Hotel Trans Luxury Bandung dan dibuka Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Selasa (15/10/2024), Almer Faiq mendapat dukungan dari 23 Kadin kabupaten/kota dan 14 Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Jawa Barat (Jabar).

Adapun ke 23 Kadin tersebut adalah Kadin Kota Bandung, Cimahi, Bekasi, Tasikmalaya, Cirebon, Banjar. Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Karawang, Subang, Bekasi, Tasikmalaya, Indramayu. Kuningan, Cirebon, Ciamis, Sukabumi, Majalengka. Cianjur, Garut, Bogor dan tentunya Kadin Kota Bogor, yang sebelumnya Almer menjabat sebagai Ketua.

Sedangkan dari anggota luar biasa, yaitu asosiasi/himpunan, Almer mendapat dukungan penuh dari Gapensi, HIPMI, Abujapi, Aspanji, AKLI, Gapeksindo, Perkindo, Inkindo, API, Gapeknas, HJKI, GPEI, IKAPI dan Organda. (N-2)

Namun Musprop menyisakan tanda tanya besar. Sebab tidak dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Jabar Cucu Sutara. Menurut satu kabar, Cucu tidak bersedia hadir di arena Musprop karena musprop tersebut bukan seperti diagendakan Kadin Jabar sebelumnya.

Kata kabar itu, Cucu Sutara awalnya sudah mengagendakan pelaksanaan Musprop Kadin Jabar pada tanggal 10-11 Desember 2024. Tetapi oleh Kadin Indonesia, jadual Musprop dimajukan jadi tanggal 15 Oktober 2024.

“Karena Musprop dipaksakan tanggal 15 Oktober 2024, pak Cucu Sutara menolak hadir. Akhirnya Musprop dilangsungkan juga dan terpilihlah Armel secara aklamasi,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jabar, Herman Muchtar kepada wartawan di Bandung, Rabu (16/10/2024).

Konon kabarnya, pelaksanaan Musprop Kadin Jabar membawa api pertempuran Kadin di tingkat pusat juga. Sebab, setelah Musprop memilih Almer secara aklamasi, kubu Kadin Anindya Bakrie langsung menunjuk Haji Jayabaya sebagai Plt Kadin Propinsi Jabar.

Padahal, kata sumber tadi, pihak Kadin Anind melalui ‘orangnya’ Ali Said sudsh mendesak Kadin kabupaten dan kota untuk menyetujui pelaksanaan musprop dipercepat. Tetapi menariknya, setelah musprop selesai mereka malah membuat Kadin tandingan.

Menurut Herman Muchtar, Cucu Sutara mengundurkan jadual musprop sampai Desember 2024 dengan pertimbangan krisis di Kadin Indonesia sudah akan selesai. Sehingga jika musprop Kadin Jabar digelar sudah dengan Satu Kadin Indonesia.

“Tetapi sayangnya kok malah Kadin Indonesia mendesak musprop digelar dan kemudian memunculkan Kadin Jabar tandingan,” sesal mantan Ketua Kadin Bandung dan Kadin Jabar ini.

Musprop Kadin Jabar kemudian memunculkan rumor pecah kongsi antara Cucu Sutara dengan Kadin Indonesia. Sebab Kadin Jabar adalah salah satu dari 21 Kadin Propinsi yang mendukung Arsjad Rasjid pasca munaslub Kadin Anindya Bakrie, 14 September lalu.

Sekarang di Bandung berkembang pertanyaan. Ada apa antara Cucu dan Arsjad Rasjid sehingga keduanya terlibat sengketa soal jadual pelaksanaan Musprop Kadin, yang pada akhirnya malah membuang Cucu sebagai Ketua Umum Kadin Jabar.

Memang ada Dinamika

Ketua Umum Kadin Indonesia Muhammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat B.S.B.B.A saat menyampaikan sambutan di depan peserta Musprop mengakui bahwa memang ada dinamika dalam pelaksanaan Musprop Kadin Jabar kali ini.

Arsjad mensitir pernyataan tentang mengapa pelaksanaan Musprop Kadin Jabar harus dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2024.

Salah satu alasannya, kata Arsjad adalah bahwa pelaksanaan Musprop Kadin Jabar seharusnya sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya, tepatnya awal tahun 2024 lalu.

“Meski ada dinamika, saya mengapresiasi kinerja Ketua Kadin Jawa Barat Pak Cucu Sutara atas apa yang sudah ditorehkan selama menjabat,” ungkap dia seperti dikutip Bisnis.com Bandung.

Asjad juga menjelaskan, bahwa Musyawarah Provinsi ini merupakan agenda rutin lima tahunan yang memang bagian dari proses Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

“Ini kan adalah bagian daripada proses untuk organisasi yang dimana sebetulnya musyawarah provinsi ini sudah harus dilakukan sudah beberapa bulan yang lalu, awal tahun. Tapi karena satu dua hal akhirnya disepakati bahwa Muprov itu dilaksanakan pada hari ini,” jelas dia.

Di momen Muprov inilah kata dia, harus dilakukan refleksi apa yang sudah dilakukan selama lima tahun ke belakang dan apa yang menjadi program kerja untuk lima tahun mendatang.

SIMAK JUGA :  Erick Thohir : Elektabilitas Jokowi Stagnan karena Ma'ruf Amin Belum Bergerak

“Ini adalah agenda lima tahunan dan disini juga nantinya akan ada yang akan pemilihan daripada ketua baru. Jadi, ini adalah bagian daripada proses normali organisasi yang harus dilakukan sesuai dengan AD/ART,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menilai dalam proses Muprov ini memang lumrah bila terjadi dinamika organisasi. Namun yang paling penting kata dia, semua itu harus berdasarkan pada AD/ART yang menjadi pijakan organisasi.

“Dinamika itu selalu ada. Namanya kalau tidak ada dinamika itu berarti tidak ada kehidupan. Itulah bagian daripada dinamika organisasi. Tapi yang paling penting bahwa kita melaksanakannya harus dengan sesuai dengan AD/ART. Itu pegangan kita. Nggak ada lagi pegangan kita,” katanya.

Untuk itu, ia juga meminta Anggota Kadin untuk bisa memahami dan mempelajari isi AD/ART organisasinya agar tidak ada lagi kebingungan.

“Nah padahal kebingungan itu bisa dijawab dengan adanya anggaran dasar dan anggatan rumah tangga dan juga peraturan organisasi,” jelasnya.

Pada bagian lain pernyataannya, Arsjad Rasjid mengaku tantangan perekonomian global ke depan akan mengharuskan penguatan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha untuk bisa tetap tumbuh.

Terlebih, Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto sudah mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% dalam lima tahun mendatang.

“Tantangan sangat berat. Kenapa? Karena dunianya gak baik-baik saja. Nah untuk itu apalagi Bapak Prabowo Subianto sudah mengejar 8% sebagai target pertumbuhan ekonomi. Dan kami percaya lah 8% itu bisa sebagai target pertumbuhan ekonomi,” ungkap dia di Trans Convention Center, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024).

Secara spesifik Asjad menyebut bahwa Jawa Barat memiliki daya tawar dan potensi yang besar untuk menyokong pertumbuhan ekonomi hingga 8% di era Presiden Prabowo Subianto.

Sehingga, penting bagi kepengurusan Kadin Jawa Barat untuk bisa meningkatkan inklusivitas, kolaboratif dan progresif agar bisa gayung bersambut antara target dan potensi pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Musprov Kadin Jabar Hadi S. Cokrodimejo berharap hasil dari Muprov ini bisa memberikan dampak positif bagi Kadin Jabar dan mendorong pengembangan ekosistem industri yang kuat di Jawa Barat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Sabar Sitohang, yang mewakili Ketua Umum Kadin Jabar Cucu Sutara juga menyampaikan acara ini tidak hanya sebagai ajang pertanggungjawaban pengurus periode 2019-2024, tetapi juga memiliki arti strategis bagi dunia usaha, terutama dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi di masa depan.

Ia menekankan pentingnya pelatihan vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dalam menghadapi era digital. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi harus terus dijalin untuk menciptakan ekosistem perdagangan dan industri yang kondusif.

Musyawarah ini juga menyoroti peran strategis Jawa Barat dalam peta ekonomi nasional, dengan pengembangan kawasan industri yang inovatif dan terintegrasi.

Kadin Jabar berkomitmen untuk menjadikan provinsi ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia melalui kerja sama yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan.

“Kami optimistis bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi, Jawa Barat akan mampu mencapai kejayaan ekonomi, dan bersama-sama kita akan mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Program Kerja 5 Tahun

Sementara itu, Ketua Umum terpilih Kadin Jabar Armel Faiq Rusdy mencanangkan program yang mampu merangkul seluruh Kadin kabupaten/kota di Jabar.

Diantaranya adalah mengadakan rapat kerja wilayah (rakorwil) berkala dan bergantian di setiap Kadin kabupaten/kota, guna mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi di masing-masing daerah.

Selain itu, akan mewujudkan graha-graha Kadin di setiap kabupaten/kota, untuk menjadi wadah representatif yang dapat bermanfaat bagi para seluruh anggota termasuk ALB.

“Program itu akan dilaksanakan di kabupaten/kota masing-masing. Tentunya Jabar itu harus kompak dalam membangun investasi yang ada dari pusat ke Jabar. Yang terpenting para pengusaha yang ada di Jabar, khususnya kabupaten/kota, harus bisa menjadi tuan rumah di wilayahnya masing-masing, dengan menjadi mitra strategis pemerintah yang baik,” papar Almer.

Menurut Almer, dirinya maju sebagai ketua umum di Kadin Jabar lantaran sangat mengerti permasalahan di kabupaten/kota di Jabar.

Hal inilah yang akhirnya membuat dia berkeinginan kuat untuk menghadirkan perubahan ke arah lebih baik guna dapat bersinergi dengan pemerintah nantinya baik level provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota, untuk lebih memajukan dunia usaha di Jabar. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan