Yogyakarta, – Jenderal Andika Perkasa mengatakan masih fokus pada pekerjaannya sebagai Panglima TNI meski beberapa orang menjodoh-jodohkan dengan Ganjar Pranowo dalam bursa pemilihan presiden 2024.
Kemunculan duet ‘Ganjar-Perkasa’ dari beberapa elit politik patut diapresiasi, dihargai, dan mendapatkan ucapan terima kasih.
“Soal itu (Ganjar-Perkasa), saya berterima kasih karena ini merupakan dukungan dari banyak orang. Saya menghargai sekali,” kata Andika di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (25/5).
Meski belum pernah dipertemukan dengan Ganjar, dirinya menilai kemunculan duet Ganjar-Perkasa ini merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada dirinya secara pribadi maupun sebagai wakil dari institusi TNI.
“Saya masih bertugas sebagai Panglima TNI dan saya fokus pada pekerjaan. Sampai saat ini belum pernah dipertemukan,” katanya.
Hadir bersama mertuanya, Hendro Priyono, Andika menghadiri wisuda putranya Andrew Perkasa yang lulus dari prodi akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis UGM. Mahasiswa angkatan 2017 itu mendapatkan gelar ganda sebagai bagian dari program kuliah dual degree.
Selain di UGM, Andrew menyelesaikan program ganda tersebut di University of Melbourne pada 2021 selama dua tahun.
“Kami merasa mendapatkan kehormatan anak kami diwisuda Pak Panut (Rektor Panut Mulyono) yang berakhir masa baktinya sebagai rektor hari ini. Kami mendapatkan legitimasi karena dilantik beliau,” kata Andika.
Sebagai Panglima TNI, Andika memberi kesempatan kepada lulusan UGM yang hari ini diwisuda untuk bergabung dengan TNI. Tahun ini sebanyak 138 lulusan dari berbagai universitas lolos sebagai perwira TNI di tiga matra.
Soal apakah Andrew akan bergabung dengan TNI, Andika menjawab belum tahu karena putranya itu ingin mengambil program master dahulu.
Di hari terakhir sebagai rektor, Panut menyebut pelantikan rektor baru UGM digelar pada Jumat (27/5). Tugasnya terakhir hari ini harus mewisuda 1.023 lulusan yang terdiri dari 946 sarjana dan 77 diploma.
Usai menjabat rektor, Panut berseloroh bakal mempertimbangkan jika ada tawaran menjadi menteri.
“Siapa yang menawari menteri, jika ada tawaran dipertimbangkan. Karena jabatan terakhir sebagai profesor, maka saya kembali mengajar mendidik dan itu sudah asyik,” katanya.
Source : Gatra
Editor : Abil Muhari