Megawati : Jangan Pilih Pemimpin Tukang Tabok Rakyat

  • Bagikan

JAKARTA, harianindonesia.id – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri kampanye akbar pasangan nomor urut dua di Pilgub Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (23/6/2018) sore.

Di hadapan ribuan kader dan simpatisan yang hadir, Mega mengingatkan sosok pemimpin yang amanah.

“Menjadi pemimpin itu enggak gampang, jangan tertipu rayuan, ada janji benar, ada janji palsu,” kata Megawati.

Megawati menyampaikan, informasi kini sudah lebih terbuka sehingga masyarakat dapat mencari tahu latar belakang calon pemimpinnya agar tidak menyesal kemudian.

Dia menegaskan, keputusannya memilih Djarot-Sihar maju sebagai cagub-cawagub Sumut adalah karena berpengalaman, bersih dari korupsi dan kasus hukum lainnya, serta ikhlas melayani umat.

“Yang masih goyang kanan-kiri, saya membantu memilihkan. Apakah kalau jadi pemimpin boleh berbicara keras pada rakyatnya? Apakah boleh menabok rakyatnya? Artinya, kalau ada yang melakukan itu, jangan dipilih. Jangan sampai karena lima menit memilih, penyesalannya lima tahun,” ungkap putri Bung Karno itu disambut tepuk riuh warga peserta kampanye akbar.

Presiden kelima RI itu tidak menjelaskan siapa figur yang dia sebut kasar terhadap rakyat. Namun beberapa waktu lalu, viral video calon gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memarahi masyarakat karena berdemonstrasi dan mengungsi di halaman Kantor DPRD Sumut. Peristiwa itu terjadi saat Edy menjabat Panglima Kodam I Bukit Barisan dengan pangkat Mayjen.

Uji Rekam Jejak

Megawati menegaskan, warga Sumut dapat menguji rekam jejak kedua pasang cagub-cawagub yang bersaing. Dia menjamin Djarot bersih dan berpengalaman melayani masyarakat karena dua periode menjadi Wali Kota Blitar dan Gubernur DKIJakarta.

“Jangan tertipu, teriming-iming, berpikir dengan kritis. Pemimpin harus mengayomi, tidak membentak saat berkuasa,” ungkap Megawati.

SIMAK JUGA :  Megawati : Gak Punya Nalar Orang yang Tuduh Saya dan Pak Jokowi PKI

“Pak Djarot bilang tadi dicium ibu-ibu yang pakai sirih. Katanya air liurnya nempel di pipi. Itu artinya karena cinta, kalau rakyat dicintai, pasti kehidupan ini stabil karena diberi rahmat oleh Allah SWT. Saya memantau, pendukung Djoss semakin hari semakin banyak,” sambung Megawati.

Dalam kampanye akbar itu, hadir juga Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan pengurus PDIP-PPP sebagai partai pengusung pasangan Djoss.

Adapun Djarot-Sihar menegaskan kembali komitmennya menghadirkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan, fokus meningkatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan, peningkatan potensi ekonomi, merespons cepat aduan masyarakat, menyelaraskan pembangunan Sumut sesuai program pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan ikhlas melayani umat.

Sumber : Liputan6.com

  • Bagikan