Husni Nahar : Hasil Musra Indonesia akan Sejalan dengan Pilihan Parpol

  • Bagikan

Padang (Harianindonesia.id) : Ketua DPD Projo Sumbar M Husni Nahar berpendapat bahwa proses pencarian calon pemimpin nasional melalui mekanisme Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia berpotensi sejalan dengan pilihan Parpol pada Pilpres 2024 akan datang.

“Melihat kecenderungan hasil Musra Indonesia selama lima putaran terakhir cenderung menghasilkan nama Capres dan Cawapres yang sesuai dengan harapan Parpol. Artinya apa yang dilakukan Musra adalah memang representasi dari pilihan rakyat Indonesia,” ujar Husni Nahar dari kutipan pidatonya pada saat pembukaan Musra Indonesia VI di UNP Padang, Sabtu (6).

Menurut Husni, Musra Indonesia sebelumnya sudah diawali di Bandung, hingga sampai yang ke VI dilaksanakan di UNP I ini. Dan akan dlaksanakan sampai ke 34 Propinsi di Indonesia.

Apa yang menjadi penting dari penyelenggaraan Musra Indonesia ini, papar Husni, adalah dimana rakyat memilih sendiri siapa calon presiden dan wakil presiden yang diinginkannya, bukan calon yang telah ditetapkan oleh Partai dan KPU pada periode sebelumnya.

“Artinya, ini adalah mekanisme pemilihan calon presiden yang paling jujur dan terbuka, untuk mencari pengganti Presiden Jokowi dan Kyai Makruf Amin.” tegas Husni.

Tetapi, lanjutnya, yang paling menarik dan menjadi perhatian kita bersama adalah, nama nama calon presiden yang dipilih di arena Musra, ternyata juta menjadi pilihan hasil polling lembaga survey.

“Itu menandakan bahwa ada korelasi yang tajam antara calon yang dipilih oleh forum Musra dengan pilihan hasil lembaga survey.” ujar Husni.

Jika demikian, maka dapat disebut bahwa Musra Indonesia adalah representasi dari hasil pilihan rakyat Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.

“Dengan demikian, Musra Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun agenda Musra dilakukan oleh gabungan Relawan Sejati Jokowi, tetapi hasilnya mencerminkan pilihan semua rakyat Indonesia.” kata Husni.

Dengan demikian pula, sudah terbukti bahwa kepemimpinan bapak Jokowi selama dua periode benar benar diikuti oleh masyatakat Indonesia, termasuk dalam memilih calon pengganti pak Jokowi pada Pilpres 2024.

Dengan strategisnya hasil pilihan Musra Indonesia terhadap calon presiden dan wakil presiden, maka saya berpandangan, sudah sepantasnya pula partai politik mengambil daftar nama capres dan cawapres dari hasil Musra ini untuk diusung sebagai calon untuk Pilres 2024 mendatang.

SIMAK JUGA :  Hadapi Pilkada dan Pileg, PKS Gelar Konsolidasi di Sikka

Dan sudah dapat dipastikan juga, siapa pemenang Pilpres 2024 tidak akan jauh berbeda dengan hasil pilihan Musra Indonesia.

Sebagai contoh, pada Musra Jawa Barat muncul tiga nama yang diusung menjadi Capres. Ketiganya adalah
1. Jokowi = 1704 (29,79%)
2. Sandiaga Uno = 968 (16,92%)
3. Ganjar = 921 (16,10%)

Di Musra Riau, muncul lagi tiga nama Capres lain, yakni :
1. Sandiaga Uno = 624 (23,48%)
2. Prabowo = 518 (19.51%)
3. Ganjar = 507 (19,09%)

Artinya, dari tiga nama Capres yang muncul di forum Musra Indonesia, dua diantaranya yakni Prabowi dan Ganjar adalah bintang lembaga survey yang selalu berada pada posisi puncak.

Husni menambahkan, selain berhasil memilihkan daftar nama calon presiden yang populer di kalangan masyarakat dan di hasil survey, Musra Indonesia, juga berhasil memunculkan nama putra daerah tempat penyelenggara Musra, menjadi calon wakil presiden idaman 2024 yakni Arsyad Rasyid di Palembang.

Pada Musra di Palembang. Nama Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid muncul sebagai Cawapres Idaman, dengan nilai suara paling besar yaitu 17,84 persen.

Nama Arsyad Rasyid mengalahkan sejumlah nama Cawapres lainnya, seperti Airlangga Hartarto 16,69 persen, Moeldoko 15,35 persen, Erick Thohir 15,18 persen, Sandiaga Uno 13,32 persen, Tito Karnavian 7,83 persen, Mahfud Md 3,73 persen
Puan Maharani 3,69 persen dan Andika Perkasa 2,16 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 1,05 persen dan nama Capres lainnya 3,16 persen.

Sementara itu, untuk calon presiden, musyawarah rakyat versi gabungan relawan Jokowi ini memunculkan nama Prabowo Subianto sebagai pemuncak dengan suara 19,67 persen, dan diikuti Ganjar Pranowo 19,03 persen.

Musra Nasional ke 4 di Palembang yang berlangsung, Sabtu (31/10) diikuti oleh 3.000 perwakilan masyarakat dari 17 kabupaten dan kota di Propinsi Sumatera Selatan.

Sementara pada Musra VI di Padang menghadirkan 1.600 peserta yang berasal dari 19 kabupaten dan kota se Sumatera Barat. Mereka nantinya yang akan memunculkan siapa nama capres dan cawapres, untuk kemudian mereka pilih bersama sama. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan