Heroik Pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Kadin Tawarkan White Paper 2024-2029

  • Bagikan

PRABOWO Subianto menyampaikan pidato perdananya setelah dilantik sebagai Presiden Terpilih periode 2024 – 2029 pada Sidang Paripurna Teebuka di Gedung DPR MPR RI, Ahad (20/10/2024) yang dipimpin oleh Ketua MPR Ahmad Muzani didampingi para Wakil ketua. (Foto : foto layar TV Kompas/AWE/HI)

JAKARTA – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jenderal TNI Purn Prabowo Soebianto dan Gibran Rakabuming Raka berjalan dalam suasana sangat patriotik di Gedung DPR MRP RI dipimpin H Ahmad Muzani selaku Ketua Majelis Pertimbangan Rakyat (MPR/RI), Ahad (20/10/2024).

Pelantikan juga dihadiri secara langsung oleh Presiden RI ke 7 Joko Widodo dan Wapres Makruf Amin beserta istri. Serta mantan Presiden dan Wakil Presiden sebelumnya, kecuali Mantan Presiden Megawati yang tidak terlihat hadir.

Pelantikan juga disaksikan oleh Kepala dan Pemerintahan negara tetangga dan sahabat serta utusan khusus dari 33 negara dunia.

Prosesi pelantikan Presiden dan Wapres hasil Pilpres 2024 diawali dengan pembukaan sidang paripurna terbuka MPRRI, dilanjutkan dengan pembacaan SK pelantikan presiden oleh Ketua KPU RI dan penandatangan berita acara pelantikan oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka serta oleh Ketua dan para wakil Ketua MPR RI.

Suasana sidang paripurna MPR-RI berubah jadi sangat patriotik manakala Presiden Prabowo menyampaikan sambutan perdananya selama 33 menit lebih yang berisikan semangat pembelaan terhadap rakyat Indonesia, martabat bangsa, pembelaan terhadap negara Palestina, pemberantasan korupsi dan pengelolaan serta penjagaan atas hasil bumi Indonesia.

Presiden Prabowo juga menggelorakan kembali semangat kebangsaan Indonesia sebagai negara merdeka yang didukung sepenuhnya oleh rakyat kecil dahulunya. Mereka memberikan makan dan minum bagi pemimpin dan pejuang di masa kemerdekaan.

“Kita jangan pernah lupakan sumbangan rakyat kecil atau wong cilik terhadap pemimpin dan pejuang bangsa di masa pra kemerdekaan. Kita jangan pernah merasakan kemerdekaan jika belum melihat rakyat Indonesia terbebas dari segala penderitaannya,” tegasnya.

Prabowo juga meminta jangan pernah melupakan jasa pendiri bangsa dan tokoh nasional yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Dia kemudian menyebut nama Presiden Soekarno, Wapres Muhammad Hatta dan Perdana Menteri Syahril.

Prabowo juga menyebut dan menyampaikan sumbangsih Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa.

Kritik Hasil Pembangunan

Dalam pidato perdana terpanjang dalam sejarah pelantikan presiden baru Indonesia, Putra Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini ini berulangkali menyampaikan keterbukaan dan kritisi terhadap hasil pembangunan Indonesia.

Prabowo menyebut bahwa hasil pembangunan bangsa Indonesia sampai saat ini masih belum signifikan dengan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Dia menegaskan bahwa tingkat kemiskinan di tingkat masyarakat kecil masih relatif tinggi, terbukti Prabowo masih melihat ada rakyat dalam usia 70 tahun ternyata masih menarik becak.

Sebaliknya Prabowo juga masih melihat praktik dan tindakan kolusi dan korupsi di tingkat pemerintahan masih relatif tinggi, bertolak belakang dengan kondisi sulit dari aspek pendapatan di tingkat masyarakat.

Oleh sebab itu, Prabowo meminta semua pemimpin di semua tingkatan untuk bekerja secara jujur dan memperlihatkan kepedulian atas nasib rakyat.

“Saya tau tidak mudah untuk mewujudkannya tetapi saya akan berusaha mewujudkan dalam pemerintahan saya,” tegas Prabowo.

Dia mengajak kepada semua pihak di masa pemerintahannya untuk berani melakukan koreksian atas hasil pembangunan yang tidak sesuai dengan prinsip dan tujuan kemerdekaan bangsa.

Terakhir, Presiden Prabowo juga menyampaikan sikap politik bebas dan aktif bangsa Indonesia sebagai bentuk tidak berpihak kepada satu blok, alias berkawan dengan semua negara. Namun Prabowo juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak mau juga diganggu oleh negara lain.

SIMAK JUGA :  Tembus Rp23 Trilyun Perputaran Bisnis Tes PCR, DPR : Rakyat Bukan Sapi Perah!

Penampilan perdana Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia di depan MPR mendapat respon positif dan menunjukan karakter kepemimpinan yang Pro Rakyat Kecil, Tegas dan Berani, Pro Pemberantasan Korupsi, Pro Palestina, Pro Demokrasi dan memiliki visi Keindonesiaan sangat besar.

Keunggulan Kompetitif

Sementara itu menanggapi pidato Presiden Prabowo Soebianto di MPRRI, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan siap membantu dengan menawarkan konsep pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Menurut Arsjad pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tersebut dapat dicapai dengan cara meningkat keunggulan kompertitif.

“Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan keunggulan kompetitif Indonesia, termasuk jumlah tenaga kerja terbesar ke-4 di dunia.” ujar Arsjad melalui jaringan pribadinya kepada wartawan usai pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, di Jakarta (Ahad, 20/10).

Arsjad Rasjid mengungkap kunci mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di era Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Dia meramu sejumlah rekomendasi kebijakan dalam White Paper Usulan/Rekomendasi Arah Kebijakan dan Pembangunan Ekonomi untuk tahun 2024-2029.

“Kami memahami bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, maka perlu kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Terlebih, generasi muda Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan, sehingga transformasi serta kemampuan beradaptasi merupakan kunci untuk terus tumbuh dan maju,” kata Arsjad Rasjid.

Target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen dalam 5 tahun kedepan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Sebelumnya, Indonesia pernah lima kali mencapai pertumbuhan 8 persen.

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia perlu mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Salah satunya dengan mengoptimalkan keunggulan kompetitif Indonesia, termasuk jumlah tenaga kerja terbesar ke-4 di dunia, kekayaan biodiversitas dan sumber daya hijau; pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil dalam dua dekade terakhir, serta berbagai kerja sama strategis di tingkat regional dan global seperti G20 dan ASEAN.

“Sebagai bagian dari kolaborasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, Kadin Indonesia telah menyusun white paper yang berisi usulan prioritas strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia untuk lima tahun ke depan. Kami berharap white paper ini bisa menjadi referensi pemerintah dalam menyusun rencana kerja dan program pembangunan 2024-2029 sebagai landasan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Arsjad.

4 Pilar

International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen.

White Paper itu terbagi ke dalam 4 pilar strategis dan 18 tema pertumbuhan. Setiap tema pertumbuhan diturunkan menjadi inisiatif yang dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mencapai tema pertumbuhan yang ada serta dampak terhadap produk domestik bruto (PDB) yang ditargetkan.

“Apabila semua inisiatif itu dapat diimplementasikan, akan tercipta 16-18 juta lapangan pekerjaan dari dampak pendapatan serta 5 juta lapangan kerja tambahan dari dampak belanja modal (capital expenditure) di 2029,” beber Arsjad seperti dikutip Liputan6.com.

Adapun dari 18 tema pertumbuhan yang ada, terdapat 7 fokus area pertumbuhan prioritas yang akan berkontribusi sekitar USD 400 – 450 miliar atau setara 80 persen terhadap PDB dalam lima tahun mendatang.

Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja.

Tujuh fokus area pertumbuhan prioritas tersebut mencakup infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses dan terjangkau; membangun ketahanan kesehatan dan transformasi layanan kesehatan, mewujudkan ketahanan energi, mengakselerasi pertumbuhan UMKM.

Kemudian, memperkuat basis manufaktur melalui re-industrialisasi, membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia, dan membangun ekosistem ketahanan pangan mandiri. (*)

AWALUDDIN AWE

  • Bagikan