Padang, 5 November 2024 — Acara “Gebyar Milenial SASUAI dan Gen Z Edisi Khusus Kota Padang” sukses diselenggarakan oleh Solidaritas Pemuda dan Perantau Pasaman (SOLID PAS) Kota Padang. Acara ini menjadi wadah bagi ratusan mahasiswa, pemuda, dan kaum milenial Pasaman di Kota Padang yang berkomitmen mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS dan Sukardi (SASUAI), dalam menciptakan perubahan nyata bagi Pasaman yang berkelanjutan.
Ir. Ulul Azmi, ST., CST., IPM., ASEAN Eng., hadir sebagai Captain Milenial dan Gen Z SASUAI untuk memberikan orasi inspiratif. Ia mengulas profil pasangan SASUAI dengan menyoroti kelebihan masing-masing kandidat. Sabar AS, menurut Ulul, merupakan sosok politikus ulung yang telah meraih berbagai pencapaian dalam bidang legislatif dan eksekutif. Dengan pengalaman panjangnya, Sabar AS diyakini mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengakar di masyarakat. Di sisi lain, Sukardi, yang merupakan birokrat berpengalaman dan telah meniti karir dari bawah hingga menjadi kepala dinas di beberapa instansi, dianggap memiliki kapasitas teknis yang unggul. Kombinasi kedua figur ini, menurut Ulul, menjadikan SASUAI sebagai pasangan yang “paling SASUAI” untuk memimpin Pasaman.
Dalam orasinya, Ir. Ulul Azmi juga mengajak generasi milenial dan Gen Z untuk berperan aktif dalam menjaga Pasaman dari isu negatif yang kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. “Pasaman ini terbuka untuk semua kaum. Jangan biarkan isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) merusak kerukunan kita. Pasaman harus dijaga sebagai wilayah yang damai dan inklusif bagi semua,” tegasnya. Ia menekankan peran penting para pemuda sebagai agen pemilu damai yang jujur dan adil, sekaligus menyerukan penolakan terhadap praktik politik uang yang merusak demokrasi.
Ulul Azmi mengkritik keras para calon pemimpin yang berupaya membeli suara rakyat. “Pemimpin yang berniat membeli suara rakyat adalah pemimpin yang tidak percaya diri dengan kemampuannya. Praktik money politik jelas menunjukkan ambisi tanpa integritas. Jika di awal saja sudah melakukan tindakan tidak terpuji, bagaimana nantinya ketika sudah memimpin? Kita perlu pemimpin yang sungguh-sungguh memikirkan masa depan Pasaman, bukan yang hanya ingin mengembalikan modal politiknya,” ujarnya dengan nada tegas.
Ketua SOLID PAS Kota Padang, Muhammad Yusuf Sihombing, menyampaikan pesan kepada seluruh peserta. Menurutnya, mahasiswa dan pemuda memiliki peran penting dalam menjaga independensi pilihan politik. “Sebagai mahasiswa, kita harus kritis dan tidak boleh terpengaruh oleh iming-iming materi. Uang seratus atau dua ratus ribu tidak sebanding dengan masa depan lima tahun yang akan kita jalani. Jangan gadaikan suara kita untuk sesuatu yang sesaat,” serunya yusuf penuh semangat, mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mengambil peran dalam membangun Pasaman yang berkelanjutan.
Acara ini juga dihadiri oleh calon Bupati Pasaman, Sabar AS, yang hadir secara daring. Ia dengan penuh semangat menjawab pertanyaan kritis dari para mahasiswa dan memaparkan program-program unggulannya seperti “Pasaman Berimtaq” untuk menguatkan nilai keimanan, program pengobatan dan pendidikan gratis, serta program pengembangan ekonomi yang terukur. Sabar menegaskan komitmennya untuk membangun Pasaman yang lebih maju dan sejahtera.
Calon Wakil Bupati Pasaman, Sukardi, yang juga hadir secara daring, menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa atas antusiasme mereka. Ia mengingatkan akan pentingnya peran milenial dan Gen Z dalam pembangunan Pasaman yang berkelanjutan, sembari mengajak mereka untuk terus berkontribusi demi masa depan daerah yang lebih baik.
Acara diakhiri dengan deklarasi bersama oleh seluruh peserta yang menyatakan dukungan mereka kepada Paslon 03 SASUAI, Sabar AS dan Sukardi. Dengan semangat yang membara, mereka berikrar untuk mendukung pasangan SASUAI dan berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang damai, jujur, dan adil. Deklarasi ini bukan hanya dukungan politik, tetapi juga simbol harapan generasi muda untuk Pasaman yang lebih baik, terbuka, dan bebas dari segala bentuk isu negatif dan praktik politik tidak terpuji.