Budi Arie Setiadi dengan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Foto Ist)
JAKARTA, Harianindonesia.id – Paguyuban Masyarakat Anti Berita Fitnah dan Hoax menilai tim hukum pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, salah sasaran jika mengajukan somasi terbuka terhadap Budi Arie Setiadi mantan Menkominfo era Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum Projo ini disomasi Tim Hukum Pasangan calon Gubernur Jakarta Pramono Anung dan calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno. Aktivis gerakan mahasiswa 1998 yang juga alumnus Universitas Indonesia itu atas pernyataannya tentang tersangka mafia judi online Zulkarnaen Apriliantoni alias Toni Tomang merupakan anggota Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan PDIP dalam Pilgub Jakarta.
Menurut kuasa hukum Pramono – Rano tuduhan Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang koordinator jaringan bandar judi online adalah tim Kampanye Pramono – Rano. “Itu hoaks. Berita tidak benar. Makanya kami mensomasi Budi Arie. ”
Bukti Budi Arie Valid
Menanggapi somasi yang dilayangkan Tim Hukum Pramono – Rano Koordinator Pamsaber Hoax dan Fitnah, Teuku Afriadi menyebutkan jika apa yang disampaikan oleh Budi Arie terkait background tersangka merupakan fakta. Dia pun memiliki bukti yang memperkuat klaim tersebut.
“Faktanya jika Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang memang masuk dalam struktur komposisi dan personalia Tim Pemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah dari PDIP,” kata Teuku aktivis muda pendiri Komisariat GMNI UMSU kepada wartawan, Selasa (12/11).
Dalam dokumen yang diterima Teuku, nama Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang memang tercantum dalam struktur Tim Kampanye Pilkada PDIP
“Saya merujuk pada SK Adapun dirinya merujuk pada dokumen tertulis Surat Keputusan Nomor: 942/KPTS/DPP/V/2024 tentang Struktur, Komposisi dan Personalia Tim Pemenangan Pemiluhan Umum Kepala Dearah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2024.
Surat ini diterbitkan pada 18 Mei 2024 dan ditandatangani juga oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dalam lampiran memang tertulis nama Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Judol sebagai salah satu anggota dalam SK DPP PDIP tersebut.
“Saya sudah baca isi SK DPP PDIP Berdasarkan bukti-bukti nyata tersebut, menurut Teuku somasi yang dilayangkan menjadi tidak valid dan dapat dengan mudah disanggah.
Menurutnya, Budi Arie Setiadi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi pun pastinya sudah memiliki dasar yang kuat sebelum menyampaikan fakta tersebut.
“Pak Budi gak ngarang. Beliau gak fitnah Tim Pramono – Rano. Teliti dulu SK DPP PDIP kalau mau somasi Pak Budi Arie. Tonny ada dalam struktur Tim Pemenangan Pilkada partai moncong putih. Saya pegang kopi SK DPP PDIP,” kata Teuku Afriadi
Budi Arie Korban Fitnah
Sebagai informasi, belakangan Budi Arie seolah banyak mendapat serangan dan dirugikan atas misinformasi yang tidak akurat tentang kasus judi online.
Padahal, Budi Arie tidak pernah terafiliasi ataupun berkaitan dengan proses penegakan hukum ataupun masalah tersebut selama menjabat.
Pihak berinisial Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang ataupun AK yang merupakan tersangka dalam kasus ini pun merupakan tenaga kerja yang melakukan aksi kejahatannya di luar dari instansi Kominfo itu sendiri.
Budi melakukan rekrutmen dan beberapa pihak banyak yg mengajukan diri. Salah satunya Zulkarnain dia menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda NKRI yg merah putih.
Setelah itu, muncul juga pihak berinisial AK melalui Tonny sebagai salah satu tenaga muda anti judol. AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men take down 50.000 sampai 100.000 per hari.
Semua tenaga itu memiliki latar belakang yang terpercaya. Bahkan, seluruh proses rekrutmen berikut administrasi ditangani Direktorat Pengendalian, termasuk Menteri Budi Arie memutuskan untuk AK diterima karena yang bersangkutan mengklaim punya skill IT mumpuni, di mana dalam dunia IT, sudah umum bahwa ijazah terkadang bukan menjadi hal yang utama.
Hanya saja, niat jahat muncul dan di luar dari kewenangan pemerintah. Operasional dari kegiatan tersebut pun berada jauh dari radar kantor pemerintah
“Sekali lagi saya ingatkan Pak Budi Ari tidak melempar fitnah. Saya punya dokumen tersebut. Saya tidak dapatkan dari Pak Budi Arie. Demi Allah saya tidak kenal dia. Dan saya pastikan Pak Budi Arie juga tidak kenal saya, ” kata pria asal Aceh ini.
“Somasi dari Tim Hukum Pramono – Rano tidak ada buktinya. Apa yang mau disomasi jika Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang memang masuk dan ada namanya di struktur Tim pemenangan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DPP PDIP. Kecuali SK itu palsu. Saya sudah cek di KPU nama Tonny memang ada sebagai Tim Kampanye Pilkada dari PDIP. Jadi salahnya Pak Budi Ari dimana? ” Kata Teuku Afriadi yang juga merasa bingung.
“Saya kira PDIP marah karena disebut sindikat judi Online bernama Tonny disebut ada di Partai itu dan disebut membantu DPP PDIP dan membantu Pram – Rano,” kata Teuku Afriadi
Dia menambahkan : “Kalau ada memang Tonny dalam struktur kenapa? Apalagi Rano Karno di halaman IG-nya menghapus foto Rano dkk bersama Toni Tomang. Seharusnya foto Rano, Ganjar dan beberapa elit PDIP dengan Zulkarnain Apriliantoni alias Tonny Tomang itu tidak perlu dhapus. Tindakan Mas Rano itu bikin publik curiga”
“Mas Rano kok jadi panik sampai menghapus foto di IGnya dia dengan elit2 PDIP saat berkumpul dengan Zulkarnain Apriliantoni yang hari itu memakai seragam merah hitam PDIP. Kenapa foto Rano dan kawan-kawan PDIP dengan sindikat Judol dihapus. Dan pasti publik curiga. ” ujar Teuku Afriadi
“Hahaha…kenapa Banteng tidak mau mengakui Tonny kader mereka sih. Takut ya PDIP dianggap berkawan dengan sindikat Judol yang telah meresahkan masyarakat. Sepertinya politisi manapun takut dikaitkan dengan Judol. Hahaha. Lagi pada jaga image nampaknya. Takut citranya rontok” Teuku Afriadi mengakiri keterangannya.
(Ta2)