Arsjad Rasjid (kiri) ditunjuk menjadi Komisaris Utama XLSmart dalam satu kesempatan bersama Hashim Djojohadikusumo dan Anindya Bakrie saat kunjungan Presiden Prabowo ke luar negeri, tempo hari (foto : kredit IG Arsjad Rasjid)
Arsjad Rasjid bersama jajaran komisaris dan direksi XLSmart (foto : kredit IG @arsjadrasjid)
JAKARTA – Mantan Ketua Umum Kadin Indonesia yang juga menjabat Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid ditunjuk menjadi Komisaris Utama XLSmart dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS), Selasa (25/3/2025) di Jakarta.
XLSmart adalah perusahaan hasil penggabungan dua raksasa telekomunikasi yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Bersama Arsjad, terdapat sejumlah nama besar lain yang didapuk menjadi komisaris di XLSmart seperti mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Selengkapnya susunan Dewan Komisaris XLSmart adalah sebagai berikut :
• Presiden Komisaris:
Arsjad Rasjid
• Komisaris: Vivek Sood
• Komisaris: L. Krisnan Cahya
• Komisaris: Nik Rizal Kamil
• Komisaris: Sean Quek
• Komisaris: David R. Dean
• Komisaris Independen:
Retno Lestari Priansari Marsudi
• Komisaris Independen: Robert
Pakpahan
• Komisaris Independen:
Willem Lucas Timmerman
Informasi tentang penunjukan Arsjad Rasjid sebagai Komut XLSmart disampaikan langsung oleh Arsjad Rasjid melalui Akun Instagramnya @arsjadrasjid, Selasa (25/3/2025).
“Hari ini dengan disetujuinya merger merger XL Axiata dan Smartfren saya dipercaya sebagai Komisaris Utama XLSmart
Ini langkah besar menuju Indonesia yang lebih terhubung, inklusif, dan siap bersaing di era digital. Tanggungjawabnya besar, tapi semangatnya lebih besar lagi.
Saatnya bawa perubahan nyata lewat konektifitas yang menjangkau semua,” tulis Arsjad Rasjid yang merilis hasil RUPS XLSmart, Selasa malam.
Melalui IG yang merupakan sarana komunikasi Arsjad dengan publik, Arsjad Rasjid juga memajang tiga momen foto di arena RUPS XLSmart.
Selanjutnya, dalam RUPSLB yang diselenggarakan, mayoritas pemegang saham Smartfren telah memberikan suara yang mendukung penggabungan usaha ini.
Penggabungan usaha ini akan melahirkan operator telekomunikasi yang lebih kuat, lebih besar, dan memiliki sumber daya lebih optimal.
CEO Axiata Vivek Sood menegaskan komitmen perusahaan terhadap pasar telekomunikasi Indonesia di tengah peleburan dua usaha ini.
“Kekuatan gabungan akan dorong inovasi digital dan pengalaman pelanggan di seluruh negeri,” ungkap Viviek dalam Konferensi Pers Hasil RUPS LB XL Axiata, di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Terpisah, President Director Smartfren Merza Fachys mengatakan pihaknya mengapresiasi dukungan pemegang saham atas keputusan ini.
“Dengan bergabungnya dua entitas yang memiliki kapabilitas kuat, kami optimis dapat mempercepat pertumbuhan, meningkatkan daya saing, dan menghadirkan layanan yang lebih baik bagi pelanggan. Infrastruktur gabungan akan memperkuat jaringan, meningkatkan kecepatan, dan memperluas cakupan hingga ke daerah yang sebelumnya belum terjangkau,” ungkapnya tertulis.
Melalui Konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), CEO Sinar Mas Franky Widjaja mengatakan, jajaran komisaris yang dipilih terdiri dari sosok-sosok hebat.
DIa pun menyebut nama yang tak asing, seperti Arsjad Rasjid hingga Retno Marsudi.
“Ada Pak Arsjad jadi Preskom. Terus ibu Menteri, eks Menteri Luar Negeri Ibu Retno,” ungkap Franky.
Bagikan Deviden
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga merestui pembagian dividen sebesar Rp1,2 triliun dari laba tahun buku 2024.
Soal pembagian dividen disebutkan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Rajeev Sethi dalam Konferensi pers hasil RUPST di Jakarta, Selasa, (25/3/2025).
“Keputusan pertama yang diambil adalah alokasi profit dari perusahaan untuk tahun keuangan berakhir Desember 31 2024 yang merupakan Rp1,12 triliun yang akan didistribusi ke pemilik perusahaan sebagai dividen. Dengan nilai Rp85,7 per saham,” kata Rajeev.
Sementara itu, sisa laba bersihnya setelah dikurangi dividen akan digunakan EXCL sebagai saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.
Selain dividen, RUPST juga menyetujui pengunduran diri Dian Seswarni sebagai Presiden Direktur XL Axiata. Selain dia ada pula Abhijit Navalekar, dan Rico Usthavia Frans yang juga mengundurkan diri dari jabatan.
Sebagai informasi, Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) melaporkan lonjakan 44,4% pada laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk pada akhir tahun 2024.
Merujuk pada laporan keuangan terbaru dikutip dari keterbukaan informasi BEI, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas perusahaan tersebut per Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,82 triliun.
Sementara di tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp1,26 triliun.
Dari sisi top line, perusahaan yang menawarkan paket data hingga pulsa ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp34,39 triliun.
Capaian ini naik 6,4% dari tahun lalu sebesar Rp32,32 triliun.
Dari segi permodalan, per Desember 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp86,17 triliun.
Hal ini turun dari periode 31 Desember 2023 dengan perolehan Rp87,69 triliun.
Adapun liabilitas jangka panjang dan jangka pendek EXCL tercatat sebesar masing-masing Rp38,93 triliun dan Rp21 triliun.
Sementara ekuitasnya tercatat sebesar 26,22 triliun. (*)
Sumber : CNBC Indonesia
Editor : Awaluddin Awe
awal.batam@gmail.com