Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Ternyata Sudah Sepakat Gelar Munas Kadin Usai Pengukuhan Presiden Baru

  • Bagikan

ARSJAD RASJID DAN ANINDYA BAKRIE

JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan bahwa dirinya dan sohib sekaligus seterunya Anindya Bakrie sudah sepakat akan menggelar Munas Kadin setelah pelantikan Presiden baru Prabowo Subianto, Oktober 2024 mendatang.

Penegasan ini disampaikan Arsjad Rasjid melalui akun resminya di instagram @arsjadrasjid, yang diunggah Senin (30/9/2024) sebagai jawaban atas simpang siur dari hasil pertemuan dirinya dengan Anindya Bakrie yang difasilitasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, di kediaman resmi kementerian RI di Jakarta, Jumat (27/9/2024) lalu.

Dalam pertemuan itu, Menteri Bahlil meminta Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie mencarikan solusi dari pertikaian keduanya terhadap kepemimpinan Kadin Indonesia.

Bahlil melalui satu video pada kesempatan awal pertemuan Arsjad dan Anin sempat menyampaikan kesepakatan antara Arsjad dan Anin untuk tetap mempertahankan posisi Satu Kadin Indonesia.

Namun, menariknya, usai pertemuan Anin malah mengekspos ke media bahwa dirinya sempat mengajak Arsjad untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan di Kadin Indonesia yang dia pimpin.

Sikap Anin ini sempat memicu spekulasi bahwa pertemuan Arsjad dan Anin menemui jalan buntu.

Bahkan ada spekulasi bahwa kasus yang menimpa Kadin Indonesia akan diselesaikan lewat pengadilan.

Tetapi lewat penjelasan resmi melalui akun pribadinya di IG Arsjad menyebutkan bahwa dirinya dan Anin sudah sepakat menggelar Munas bersama pada bulan Oktober, setelah pelantikan Presiden Prabowo, 20 Oktober 2024.

Tetapi kapan waktu yang pasti dan dimana Munas akan dilaksanakan masih akan diputuskan kemudian.

“Kesepakatan tentang Munas ini kami tuangkan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani di atas materai,” ujar Arsjad.

Sesuai dengan tata cara pelaksanaan Munas, ujar Arsjad, mereka juga sepakat bahwa kepanitiaan munas akan dibentuk sesuai dengan ketentuan AD/ART Kadin Indonesia yang dipersiapkan bersama-sama dengan melibatkan kedua belah pihak.

Dengan demikian, kata Arsjad lagi pergantian alih kepimpinan di Kadin Indonesia akan terjadi setelah Munas dilaksanakan.

Hal ini sekaligus menggambarkan proses alih kepemimpinan dijalankan berdasarkan ketentuan AD ART Kadin.

Arsjad menggambarkan bahwa keputusan yang diambil ini merupakan bukti dari hubungan persahabatan yang sangat dekat antara dirinya dengan Anin.

SIMAK JUGA :  KPK Minta Bantuan Kemenpan RB Panggil Istri Nurhadi

“Saya sudah lama bersahabat dengan Mas Anin. Dan di tengah dinamika ini, saya bangga, kami setuju untuk menghormati solusi yang telah disepakati,” ujar Arsjad.

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid menyampaikan pernyataan resmi terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Versi Musyawarah Nasional Luar Biasa 14 September 2024 Anindya Bakrie.

Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di rumah dinas Menteri ESDM, Jakarta, Jumat (27/9/2024) pukul 15.00 WIB.

“Izinkan saya meluruskan dan menyampaikan hasil pertemuan tersebut. Jumat, 27 September 2024, pukul 15.00 atau 3 sore, Pak Bahlil mengundang saya dan Mas Anin ke kediaman beliau. Di mana pertemuan tersebut telah direncanakan dan disampaikan kepada kami beberapa hari sebelumnya,” ujar Arsjad dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya, Senin (30/9/2024).

Menurut Arsjad, dalam pertemuan itu, mereka duduk bersama, saling mendengarkan, dan berdiskusi. Mereka pun telah mencapai sebuah kesepakatan yang dituangkan secara tertulis dan ditandatangani di atas materai dengan disaksikan semua pihak.

“Kami sepakat untuk mengadakan Musyawarah Nasional Kadin setelah pelantikan presiden terpilih (20 Oktober 2024). Adapun waktu dan tempat menyesuaikan dengan keputusan pemerintah. Kami juga sepakat bahwa kepanitiaan munas akan dibentuk sesuai dengan ketentuan AD/ART Kadin Indonesia yang dipersiapkan bersama-sama dengan melibatkan kedua belah pihak,” kata Arsjad.

Dengan demikian, lanjut dia, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, pergantian kepengurusan akan terjadi setelah ada pelaksanaan dan keputusan munas.

Ia pun mengajak semua pihak, terutama internal Kadin Indonesia, kembali fokus pada tujuan utama Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan demi cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Untuk satu Kadin, satu Indonesia, dan satu masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia,” kata Arsjad seperti dikutip situs berita ekonomi CNBC, Senin 30 September 2024. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan