Akademisi dan Praktisi Kelembagaan Perusahaan Insannul Kamil Dilantik jadi Waketum Kadin Indonesia

INSANNUL KAMIL – Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Infrastruktur Pelabuhan dan Bandara

JAKARTA – Insannul Kami yang dikenal sebagai akademisi mantan PR III Unand dan praktisi kelembagaan perusahaan mendapatkan kepercayaan menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2025-2030.

Mantan Wakil ketua umum bidang infrastruktur dan PUPR di era Ketum Kadin Arsjad Rasjid ini, mendapat kepercayaan dari Anindya Bakrie menjadi WKU Bidang Infrastruktur Pelabuhan dan Bandar Udara.

“Alhamdulillah, saya mendapat kepercayaan dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN Indonesia) Periode 2025 – 2030 menjadi salah satu WKU,” ujar Insannul Kamil yang lebih sering dipanggil nama aliasnya, Nanu, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Sebelum bergabung dengan Kadin Indonesia, Dosen murah senyum ini memang sudah aktif dengan kelembagaan perusahaan yang bergerak dalam bidang insrastruktur khususnya sektor konstruksi.

Terakhir, Nanu menjadi sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sumbar serta organisasi perusahaan jasa teknik lainnya.

Kepercayaan yang diperoleh Insannul Kamil di Kadin Indonesia pimpinan Anindya Bakrie tidak terlepas dari kepercayaan atas kemampuan dan pengalaman Nanu dalam membina bidang infrastruktur, serta profesionalismenya.

Selain juga, Nanu dikenal sebagai salah satu WKU yang mendapat kepercayaan dari Arsjad Rasjid pada saat masih menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

“Intinya. Dimana saja saya bekerja, saya selalu bersifat amanah dan profesional, serta selalu menjaga dan merawat hubungan baik dengan siapa pun saja. Saya kira semua kalangan profesional memang prinsip tersebut,” papar Nanu menanggapi kepercayaan yang diberikan kepada dirinya.

Saat masih menjadi WKU Kadin Indonesia di masa kepemimpinan Arsjad Rasjid, WKU Infrastruktur dan PUPR yang dipimpin Insannul sempat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

Rakernas kemudian merekomendasikan pola sinergitas perusahaan BUMN dengan swasta dalam pembangunan sektor infrastruktur sekaligus membahas persoalan pembayaran kewajiban perusahaan BUMN terhadap mitra swastanya.

SIMAK JUGA :  TB Hasanuddin Minta TNI, Polri, Kejaksaan, Sampai Kemenkominfo Berlaku Netral Selama Pilpres 2024

Rakernas ini dinilai memberikan atensi terhadap pola hubungan perusahaan swasta dan BUMN yang selama ini timpang, dimana pekerjaan yang seharusnya menjadi konsumsi perusahaan swasta di propinsi juga dimakan oleh perusahaan BUMN

Kemudian banyak terjadi kasus penundaan bayar kewajiban perusahaan BUMN terhadap mitra swastanya, bahkan berakibat matinya sejumlah perusahaan mitra BUMN karena kehabisan modal kerja karena uangnya tidak dibayar perusahaan BUMN.

Insannul Kamil disebut kalangan dekatnya memang memiliki sifat campuran pemberani antara sebagai seorang dosen dan praktisi bisnis. Hal itu terlihat dari program kerjanya yang kritis.

“Kadin memang harus berada pada posisi menjaga keberlangsungan usaha sekaligus menjaga negara tetap kuat dan bertanggungjawab, sekaligus memelihara harmonisasi diantara kedua pihak,” tutur Nanu, satu kali saat bicara peranan Kadin.

Dengan pola kerja seperti itu, banyak yang meyakini WKU Bidang Infrastruktur Pelabuhan dan Bandar Udara yang dipimpin Nanu akan bergairah membahas prosperity di sektor tersebut.

Apalagi dinamika di sektor pelabuhan dan kebandaraan di Indonesia akan mendapat tantanhan berat, sebagai akibat perubahan global, khususnya perubahan jalur kapal di kawasan Asia Pasifik.

Sebagai informasi bahwa Thailand dikabarkan membangun terusan – seperti terusan Suez yang akan berdampak terhadap volume keluar masuknya kapal ke pelabuhan Singapura.

Indonesia dikabarkan akan melakukan antisipasi ‘mengepung’ terusan Suez Thailand itu dengan membangun Pelabuhan Dumai dan Sabang sebagai pelabuhan Hub dunia.

“PT Pelindo masih terus memantau perkembangan kelanjutan terusan Thailand dan sekaligus mempersiapkan proposal pengembangan pelabuhan Dumai dan Sabang, sehingga kapal dapat ditarik masuk ke pelabuhan Dumai dan Sabang jika terusan itu benar jadi dibuat,” jelas satu sumber di PT Pelindo kepada Harianindonesia.id beberapa waktu lalu. (*)

Awaluddin Awe